SOLOPOS.COM - dr. Lucy E. Savitri, Sp.A. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Tips kesehatan, ibu tetap harus memperhatikan gizi anak meski sibuk bekerja.

Solopos.com, SOLO — Bagi seorang ibu, bekerja atau menjadi ibu rumah tangga adalah sebuah pilihan. Keduanya sama-sama bertujuan untuk membentuk keluarga sejahtera.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ibu yang fokus pada rumah tangganya bisa mengurus keluarga, merawat anak-anaknya dengan maksimal, dengan tangan mereka sendiri. Namun, tidak jarang pula kita melihat seorang ibu memilih tetap bekerja meski memiliki anak yang masih balita.

Selain demi karier, wanita biasanya tetap bekerja untuk membantu suami untuk menopang kehidupan. Mereka terpaksa menitipkan anak yang masih balita kepada orang tua, pengasuh, tetangga, atau bahkan ke tempat penitipan anak.

Meski menitipkan anak ke orang lain selama ditinggal bekerja, ibu harus tetap memperhatikan asupan gizi yang terjamin sehat untuk buah hati. Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Indriati Solo Baru Sukoharjo, dr. Lucy E. Savitri, Sp.A, mengatakan makanan yang dimasak sendiri lebih terjaga kesehatannya.

“Kita enggak tahu makanan dari hasil jajan ini mengandung apa, bisa saja zat yang berbahaya, seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan. Oleh sebab itu, ibu-ibu yang menitipkan anak sebaiknya memberikan bekal makanan dari rumah yang lebih aman,” tuturnya saat ditemui di RS Indriati Solo Baru, Sukoharjo.

Dia menambahkan kanak-kanak merupakan masa di mana mereka sangat membutuhkan gizi yang seimbang. Gizi tersebut di antaranya mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, buah-buahan, sayuran, hingga lemak.

Menurutnya, anak akan rentan terkena penyakit jika sering jajan sembarangan. Tentunya hal itu tidak diinginkan oleh seorang ibu.

Selain makanan, hal lain yang tidak kalah penting adalah memilih pengasuh. “Jangan asal memilih pengasuh. Pilihlah pengasuh yang dapat dipercaya dan merawat dengan baik. Pengasuh juga harus mampu menjalankan peraturan yang kita berikan, misalnya seperti memilih makanan, hingga mengatur waktu tidur,” jelasnya.

Pengasuh juga harus bisa mengawasi anak-anak ketika bermain. Jangan sampai anak-anak bermain dengan benda berbahaya, seperti gunting, pisau maupun benda tajam dan berbahaya lain.

Lebih lanjut, Lucy mengatakan saat ditinggal bekerja, seorang ibu juga memastikan anak mereka sudah dibekali dengan mainan. Anak jangan diberi mainan dari gadget karena bisa mengganggu perkembangan mereka.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan anak-anak tidak boleh terpapar sinar gama seperti dari gadget maupun televisi lebih dari satu jam dalam sehari.

Anak-anak sebaiknya diberi mainan yang mampu melatih keterampilan motorik halus. Mereka juga harus berinteraksi dengan orang lain maupun teman sebaya untuk melatih sosialisasi.

“Yang tidak kalah penting, seorang ibu ketika bekerja juga harus memastikan rumah dalam kondisi aman. Intinya, sebenarnya semua strategi bisa dijalankan sesuai dengan kondisi rumah tangga masing-masing,” kata Lucy.

Bagaimanapun juga dia juga menekankan pola asah, asih, dan asuh yang aman saat anak tidak dalam pengawasan orang tua sendiri. Pola asah, asih, dan asuh akan membantu mengasah dan merangsang segala kemampuan yang dimiliki anak.

Ketiga pola ini juga bisa memupuk hubungan batin yang kuat sehingga bisa memupuk rasa kasih sayang antara anak, orang tua dan sesama. Info lebih lengkap pembaca bisa menghubungi RS Indriati Solo Baru Sukoharjo pada nomor (0271) 5722000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya