SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi: Untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, suami istri harus mengalahkan ego mereka. (lilysbridal.com)

Tips keluarga ini terkait pembagian peran dalam rumah tangga.

Solopos.com, SOLO — Kehidupan berumah tangga biasanya penuh romantika dan liku-liku sehingga dibutuhkan kerja sama yang baik antara suami dan istri agar bisa melakoninya.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Konsultan pernikahan Kristin Maschka menyebut ada tiga resep sukses membina rumah tangga bagi pasangan suami istri. “Pasangan harus bisa berbagi pekerjaan rumah tangga, setia, dan mampu menjaga hubungan tetap mesra,” ujarnya seperti dikutip dari Huffingtonpost.com, Selasa (10/10/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Sayangnya tidak banyak perempuan sukses mendiskusikan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak bersama suaminya. Mereka enggan mengambil risiko berdebat atau berselisih paham dengan menentang pola berumah tangga tradisional tersebut.

Akhirnya, perempuan yang akhirnya mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Mereka pun hanya bisa menggerundel di belakang. Tak jarang beberapa orang sampai stres lantaran tekanan pekerjaan domestik yang seolah tidak ada habisnya.

Bagi beberapa keluarga, membiasakan berbagi tugas rumah tangga dalam keluarga tidak bisa dilakukan secara otomatis. Pembiasaan semacam itu harus dilakukan dengan budaya kecil yang dibangun ibu atau ayah. Familylife.com mengulas beberapa kiat praktis agar semua anggota keluarga bisa terlibat dalam urusan rumah tangga:

1. Bikin Daftar Pekerjaan Rumah Tangga
Membuat perincian daftar pekerjaan rumah tangga seperti bersih-bersih rumah, memasak, menyetrika, membersihkan kebun, mereparasi, belanja, membayar tagihan, dan sebagainya bisa menjadi permulaan untuk mengidentifikasi kegiatan domestik dalam keluarga. Bagi pasangan yang sudah memiliki buah hati, sertakan juga rentatan kesibukan mengurus anak.

2. Diskusikan Siapa Mengerjakan Apa
Hasil daftar tadi lantas didiskusikan dengan pasangan siapa yang paling cocok dan menikmati sebuah tugas. Jangan lupa untuk mencocokkannya dengan jadwal rutinitas dan kesibukan masing-masing. Abaikan persoalan klasik gender yang biasanya menyertai pembagian tugas rumah tangga karena setiap keluarga memiliki kebutuhan berlainan.

Ketika salah satunya merasa keberatan atau menikmati menjalankan sebuah tugas, bisa segera membicarakannya dengan pasangan. Pembagian tugas tersebut bisa fleksibel sepanjang pernikahan. Misalkan ada yang sakit atau berhalangan, jangan berat hati mengerjakannya sementara.

3. Jangan Lupa Libatkan Anak-anak
Anak-anak bisa mulai dilibatkan membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sesuai usianya. Banyak orang tua malas melatih anak mereka. Alih-alih mulai belajar melibatkan dan berujung berdebat dengan sang buah hati, mereka memilih mengerjakan semua urusan domestik sendiri. Padahal dengan pilihan itu, orang tua secara tidak sadar mengajarkan anak-anaknya untuk manja dan tidak mandiri.

4. Pasang Target Realistis
Ketika seluruh anggota keluarga sudah mau terlibat membantu menjalankan pekerjaan rumah tangga, jangan pasang target terlalu tinggi. Anak-anak atau suami tentunya kalah jago bersih-bersih dibandingkan petugas kebersihan di kantor ibu. Atau rasa masakan hasil kreasi kakak, mungkin tidak selezat olahan restoran favorit. Sekecil apa pun hasil usaha mereka, jangan lupa saling mengapresiasi. Sikap ini juga baik diturunkan kepada si kecil supaya belajar menghargai buah kerja orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya