SOLOPOS.COM - Ilustrasi wawancara kerja

Tips Karier kali ini datang dari motivator andal Mario Teguh.

Solopos.com, SOLOInterview atau wawancara menjadi bagian penting dalam rangkaian tes kerja. Apa tips Mario Teguh bagi Anda yang akan menghadapi sesi wawancara dalam membangun karier Anda? Simak petuah-petuah motivator program acara Mario Teguh Golden Ways tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui situs Youtube, Minggu (3/5/2015), akun MarioTeguhTV mengunggah rekaman video saat Mario Teguh mengungkapkan pelbagai tips menghadapi tes wawancara. Dalam rekaman berjudul Detik-Detik Pertama Interview Mencari Pekerjaan tersebut, Mario berpendapat bahwa persiapan sebelum interview itu sangat penting.

“Beberapa saat sebelum interview itu yang paling penting. Jadi beberapa saat sebelum interview, bersihkan badan, yang segar, tidur cukup, kuasai bidang ilmu kita. Satu lagi, berdoa itu pasti,” ujar Mario Teguh. [Berprasangka Baik]

 

Berprasangka Baik

Mario Teguh memberi saran kepada calon peserta wawancara kerja agar berpikir positif. Berdoa menjadi kunci utama kesuksesan seseorang.

“Berdoa Tuhanku lancarkanlah hari ini, baikkan cara bicaraku dalam interview, mudahkanlah hati beliau menerimaku, gitu to…dan kalau aku memang menjadi pribadi yang menghasilkan suatu kebaikan di perusahaan ini,” kata Mario Teguh.

Penting bagi Anda untuk membayangkan diri Anda sebagai orang yang bisa diterima pihak pemberi pekerjaan. Mario menegaskan agar semaksimal mungkin hindari pikiran pesimis, karena apa yang Anda pikirkan termasuk doa.

“Gambarkan, Anda interview-nya berjalan baik. Nah, orang-orang yang menyiksa dirinya adalah yang membayangkan dirinya ditolak, diacuhkan, diabaikan. Membayangkan dirinya diterima dengan baik, dia tersenyum, interview-nya berjalan lancar, biasanya terjadi seperti itu. Karena itu bentuk doa. Gambar baik di kepala itu doa. Karena itu kan permintaan. Tuhan Maha Mengetahui,” ujar Mario.

Mario Teguh menjelaskan, penting bagi Anda untuk tidak berpikir negatif karena membayangkan hal-hal buruk adalah wujud dari prasangka buruk kita kepada Tuhan.

“Soal diterima atau tidak, nanti. Kita tidak boleh membayangkan keburukan sebelum terjadi. Membayangkan kebaikan sebelum terjadi adalah doa. Membayangkan keburukan sebelum terjadi adalah prasangka buruk, termasuk berprasangka buruk kepada Tuhan,” tegas Mario. [Selanjutnya: Orang yang Disukai Itu Sedikit]

 

Orang yang Disukai Itu Sedikit

Dalam rekaman video tersebut, Mario mengulas trik saat berada di dalam ruangan interview. Anda disarankan duduk tegak, tersenyum, dan jangan menampakkan sikap terlalu serius.

“Jadi waktu interview, duduk yang tegak, dada diisi penuh, tersenyum, mata tidak terlalu tajam melihat mata interviewer-nya. Kalau terlalu tajam nanti dibilang apa lihat-lihat? Enggak boleh gitu, lihat ke general direction, ke arah umum. Lihatnya di daerah dahi, jangan ke bawah,” kata Mario.

“Kemudian tidak banyak bicara, kecuali ditanya,” lanjut Mario.

Menurut Mario, menjadi sosok yang disukai lebih penting dari pada menjadi orang yang dikagumi karena orang pintar itu banyak.

“Nah, karena orang pintar itu banyak, orang qualified dalam bidangnya itu banyak, tapi orang yang disukai itu sedikit. Jadi interview itu yang penting kita disukai daripada dikagumi. Disukai lebih penting daripada dikagumi,” tandas Mario. [Saat ditanya,”Apakah Gaji Penting?]

 

Apakah Gaji Penting?

Ketika ditanya gaji, Mario Teguh menyarankan agar Anda tidak terlalu lemah dengan mengatakan ‘terserah’.  Akan lebih baik apabila Anda mengutarakan keinginan gaji Anda dulu.

“Masalah bayaran, jangan terlalu lemah dengan mengatakan ‘terserah Bapak’ tapi katakan ‘Bapak, sesuai pendidikan saya, pengalaman saya, dan yang saya pelajari di industri ini, saya mengharapkan gaji kira-kira 3,5 juta,” ujar Mario memberi contoh.

Jika pihak perusahaan mengatakan standar gaji Anda terlalu tinggi, maka bertanyalah penawaran dari pihak perusahaan. Hal itu menunjukkan bahwa Anda pribadi yang tidak memaksakan kehendak, tapi juga tidak lemah.



Apabila ditanya seberapa penting gaji untuk Anda, Mario menyarankan agar Anda memposisikan gaji sebagai akibat, bukan sebab. Artinya, Anda mendapatkan gaji akibat dari kinerja Anda yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya