SOLOPOS.COM - SItuasi arus lalu lintas di Jl Slamet Riyadi depan Makorem Solo, Senin (21/2/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Masyarakat Kota Solo diminta menerapkan lima manajemen strategis untuk menghindari macet akibat penutupan underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, mulai Senin (21/2/2022) hingga Senin (7/3/2022).

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas (Lalin) Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo, saat dimintai tanggapannya tentang penutupan underpass Makamhaji, Senin siang, mengatakan ada sejumlah langkah yang perlu disiapkan warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Seperti melakukan manajemen rute perjalanan dengan memiliki rute pengalihan arus. Bila perlu mengambil jalur berputar yang lebih jauh namun lebih lancar, ketimbang mengambil jalur yang padat karena penutupan itu,” ujarnya, Senin (21/2/2022).

Baca Juga: Underpass Makamhaji Ditutup, Antrean Kendaraan di Kleco Solo Mengular

Selain itu, Ari melanjutkan warga Solo perlu melakukan manajemen waktu perjalanan dengan menghindari jam sibuk yaitu pagi, siang, dan sore hari. Pada jam-jam itu orang banyak yang berangkat dan pulang kerja/sekolah. Sehingga jalan-jalan Solo rawan macet apalagi dengan penutupan underpass Makamhaji.

“Bisa juga dengan melakukan manajemen moda transportasi yang digunakan seperti dengan berpindah ke kendaraan berdimensi lebih kecil. Contohnya sepeda motor atau sepeda onthel, atau angkutan umum massal,” paparnya.

Apalagi sudah tersedia angkutan umum Batik Solo Trans (BST) yang menjangkau sejumlah kawasan di Kota Bengawan. Yang tidak kalah penting, menurut Ari, warga melakukan manajemen tujuan perjalanan agar efektif dan efisien.

Baca Juga: Underpass Makamhaji Ditutup, Begini Kondisi Lalin Depan Makorem Solo

“Manajemen itu bisa dilakukan dengan meminimalkan perjalanan hanya untuk bertransportasi yang efektif, efisien dan kalau tidak ada maksud perjalanan ya tidak usah melakukan perjalanan. Tujuan perjalanan dimanajemen,” katanya.

Peningkatan Arus Kendaraan

Menurutnya, dampak dari penutupan underpass Makamhaji yaitu peningkatan arus kendaraan dari arah barat (masuk kota) Solo sehingga rawan macet. Misalnya di sepanjang Jl Slamet Riyadi mulai dari Simpang Kleco, Simpang Faroka, Simpang Kerten, Simpang Purwosari, dan Simpang Gendengan.

Peningkatan arus kendaraan di Simpang Kleco paling tinggi dibandingkan persimpangan lain, yaitu mencapai 16 persen dibandingkan kondisi normal. Dikarenakan peningkatan itu, Dishub Solo melakukan intervensi di traffic light Kleco dengan menambah circle time.

Baca Juga: Makamhaji Ditutup, Dishub Sesalkan Bus dari Selatan Ngeyel Masuk Solo

Bila dalam kondisi normal total circle time di persimpangan itu di angka 102 detik, pada Senin ditambah menjadi 200-an detik atau dua kali lipat. Langkah intervensi dilakukan bila kondisi arus lalu lintas di dalam kota sudah padat dipantau dari CC Room Dishub.

“Jadi ketika antrean panjang di dalam kota, otomatis kita harus menahannya di Kleco. Daripada dibablaske, Solo tidak mampu menahannya. Kami atur circle time nya, diperpanjang. Circle time Kleco biasanya 102 detik, ini kami intervensi 200 detik,” urainya.

Intervensi tersebut menurut Ari dilakukan melalui CCRoom Dishub Solo. Dengan kondisi seperti itu dia mengakui Simpang Kleco menjadi lokasi terpanjang antrean kendaraan. Sebab simpang tersebut menjadi lokasi traffic counting atau penghitungan kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya