SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu bekerja tanpa meninggalkan kewajiban mengasuh anak (Kimconstable.com)

Solopos.com, BOYOLALI — Bekerja bisa dilakukan tanpa meninggalkan kewajiban mengurus dan memantau pertumbuhan anak. Mompreneur menjalankan bisnis di rumah tanpa meninggalkan tugas sebagai ibu rumah tangga.

Bukanlah hal mudah, namun itulah yang dipilih perempuan berjilbab yang terlihat sibuk saat Solopos.com mengunjungi rumahnya di Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Minggu (16/2/2014). Sambil menggendong anak ketiganya yang baru berusia dua bulan, perempuan bernama Siti Restamti itu menata kaleng lukis hasil karyanya.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Puluhan kaleng dengan warna cerah dan penuh lukisan gambar unik itu ditata di rak kayu tepat di tengah ruangan rumahnya. Sementara dua anaknya yang lain bermain tidak jauh darinya. Mereka sesekali meminta bantuan sang ibu untuk mengambilkan sesuatu yang mereka butuhkan.

Sassa, panggilan akrabnya, terlihat sedikit kerepotan saat melayani kebutuhan anak-anaknya. Belum rampung meladeni permintaan anak yang satu, anak yang lain sudah meminta lagi.

Ekspedisi Mudik 2024

Padahal, saat itu Sassa harus menyiapkan pesanan kaleng lukis yang harus segera dikirim ke luar kota. Sassa boleh dikata merupakan salah satu mompreneur, istilah baru yang disematkan pada pemilik bisnis perempuan yang aktif menyeimbangkan peran perempuan sebagai ibu sekaligus sebagai pengusaha.

Sassa menjalankan bisnis kaleng lukisnya yang diberi nama Istana Kaleng hanya di rumah. Ia memilih menjalankan bisnis kaleng lukis dari rumah agar tetap bisa menjalankan perannya sebagai ibu bagi ketiga anaknya.

“Saya tidak ingin menghabiskan waktu di luar. Karena anak yang utama, jadi saya pilih menjalankan bisnis ini pun di rumah,” ujar dia saat berbincang dengan Espos, Minggu.

Sassa mengaku sebelum menjalankan bisnis itu, ia sempat bekerja di sebuah perusahaan. Namun ia memilih berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga saat hamil anak kedua. Ketika itu, Sassa mengatakan ada masalah dengan kandungannya hingga memaksanya berhenti bekerja. Hari-hari ia lalui dengan menjadi seorang ibu rumah tangga. Namun kemudian ia mulai merasakan ingin kembali bekerja, tapi bekerja sambil momong anak.

“Saya mulai mencari-cari pekerjaan apa ya yang cocok buat  saya, tapi tidak kerja di luar. Kerja tapi bisa sambil momong anak,” kata dia.

Akhirnya, Sassa terinspirasi saat melihat tayangan televisi tentang pemanfaatan kaleng bekas untuk dijadikan pernak-pernik unik dan lucu. Disesuaikan dengan hobinya menggambar, ia kemudian memberanikan diri menggeluti bisnis kaleng lukis tersebut dengan memanfatkan kaleng bekas susu formula, roti, cat, rokok hingga drum menjadi beragam produk cantik seperti tempat sampah, tempat baju kotor, tempat pensil, dan lain sebagainya.

Bisnis itu pun dijalankan di rumah tanpa harus meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai ibu. “Saya bisa tetap momong anak-anak, tapi juga dapat penghasilan sendiri dan bisa menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,” tuturnya.

Baginya tidak ada kamus sulit untuk menjalankan bisnis tersebut. Awalnya, Sassa mengaku mempromosikan hasil kerajinannya melalui situs jejaring sosial Facebook. “Ternyata banyak yang minat dan akhirnya banjir pesanan dari mana-mana,” katanya.

Pengalaman senada disampaikan warga Mojosongo, Solo, Endah Cahyani, yang memilih bekerja dengan menjalankan bisnis online. Berbeda dengan Sassa yang menggeluti bisnis kaleng lukis, Endah memilih bisnis jual beli pakaian. “Kerjanya tinggal buka laptop atau HP sambil momong anak. Anak juga diawasi 24 jam nonstop,” katanya.

Baginya, waktu bersama anak adalah waktu yang tidak bisa dibeli dengan uang. Sejak menikah, ia memang berkomitmen ingin membesarkan anak sendiri tanpa babysitter atau bantuan pembantu rumah tangga. Karenanya ia memilih menjalankan bisnis online sebagai tambahan pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Awalnya iseng saja bisnis online, tapi ternyata sambutannya bagus. Ya sudah dijalankan sampai sekarang, toh tidak menganggu tugas saya sebagai ibu,” tuturnya.

Interior designer, Dian Ikasari, juga memilih menjalankan bisnis interiornya di rumah agar bisa tetap mendampingi dan mengawasi perkembangan anak. Kalaupun pekerjaan di luar seperti menemui klien, ia tetap membawa anaknya. “Saya punya bengkel sendiri, jadi semua dijalankan di rumah. Sejak anak bangun tidur sampai tidur malam harinya, saya yang mengurusi tanpa pembantu. Sementara itu, bisnis interior saya tetap berjalan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya