SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasangan bertengkar. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Ibarat sebuah perahu yang sedang mengarungi lautan, terkadang ada ombak besar yang menghantam. Namun, kemampuan nahkoda dan anak buah kapal sangat menentukan apakah kapal akan terus berlayar atau terhempas ombak.

Demikian juga bahtera rumah tangga, terkadang juga ada riak pertengkaran dan perbedaan sudut pandang yang memicu perselisihan. Hubungan suami istri pun seakan berjarak yang membuat kehidupan berumah tangga pun seolah tak berwarna.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Nisya, warga Wonorejo, Karanganyar, pertengakaran dalam kehidupan rumah tangga adalah lumrah, karena ada dua pemikiran yang harus disatukan. Biasanya yang menjadi penyebab pertengkaran tak lain masalah ekonomi, cara mengasuh anak, dan kebiasaan buruk sebelum menikah yang tidak berubah setelah berkeluarga.

“Tidak hanya itu, terkadang masalah pemenuhan dana untuk sebuah kebutuhan yang mendesak juga bisa menjadi pemicu pertengkaran. Namun semua itu tergantung bagaimana kita menyikapinya,” ujar Nisya kepada Solopos.com, Selasa (14/1/2020).

Bagi Nisya memasuki usia pernikahan yang ke 11 tahun, pertengkaran terkadang menjadi bumbu. “Biasanya kami selesaikan dengan berbicara baik-baik, dan menahan ego masing-masing. Tentu selalu diakhiri dengan saling memaafkan dan berjanji agar lebih baik ke depannya. Pokoknya jangan berlama-lama dalam bertengkar,” ujar ibu dua anak ini.

Perdebatan yang terkadang berakhir dengan pertengkaran juga dialami Tyas, warga Laweyan, Solo. Salah satu contoh, adalah tipikal dia dan suaminya yang berbeda. Sebagai istri, Tyas punya pikiran terencana, namun suaminya cenderung menjalani semuanya begitu saja atau mengalir.

Kisah Giyo Si Pemulung 11 Tahun Tunggui TPS di Sragen Bikin Bupati Yuni Terenyuh

Tetapi, pertengkaran yang terjadi di antara Tyas dan suaminya bukan saling adu mulut dengan suara lantang.

“Komitmen diawal kalau memang sedang marah lebih baik tidak berbicara dulu, daripada bicara tapi menyakitkan. Apalagi setelah ada anak, pantang buat berantem di depan anak,” ujar Tyas.

Menurut Tyas ketika dirinya pernah bertanya kepada suami kenapa kalau marah tidak berteriak-teriak. “Jawabannya dia [suami] cuma bilang dapetin kamu susah kok tak lepas begitu saja, mak cless,” ujar Tyas.

Kontroversi Pencopotan Helmy Yahya sebagai Dirut TVRI

Tyas dan suami juga punya cara meredam pertengkaran, yakni menghindar sejenak. “Kalau saya pilih jalan-jalan, sedang suami kadang memilih main play station. Setelah adem baru saling bicara dan saling menyadari kesalahan masing-masing. Kadang saya yang meminta maaf terlebih dulu, terkadang suami yang duluan. Karena pernikahan ini bukan untuk lima tahun atau 10 tahun saja, tapi insyaallah selamanya,” tutur Tyas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya