SOLOPOS.COM - Beberapa Usaha Mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) mengikuti pameran yang digelar oleh BPD DIY di The Sahid Rich Jogja Hotel, Kamis (21/1/2016). (Bernadheta Dian Saraswati)

Tips Bisnis dari UMKM di Jogja adalah bertahan dengan dua keunikan ini

 

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Harianjogja.com, JOGJA–Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai kekuatan besar yang menopang perekonomian DIY mempunyai ciri khas yaitu kekunoan dan kekinian. Kekunoan bermakna banyak pelaku UMKM Jogja yang sengaja tidak mengikuti kemajuan teknologi dan bertahan dengan branding jaman dulu (jadul).

“Produk UMKM seperti itu nanti malah jadi dicari-cari, jadi klangenan,” kata Agus Mulyono, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM DIY pada Senin (27/3/2017). Ia memberi contoh inovasi Gudeg Pawon yang tak pernah sepi pembeli.

Sedangkan kekinian biasanya diterapkan oleh para pelaku UMKM yang sudah melek teknologi. Mereka memaksimalkan penggunaan media sosial dan platform jual beli daring untuk memasarkan produknya.

Menurut Agus hal tersebut sah-sah saja dilakukan sebagai bentuk kreasi dan inovasi. Bahkan menurut Agus, daerah lain mengakui kreatifitas pelaku UMKM DIY dalam menjalankan usahanya.

Kekuatan sektor UMKM DIY tak bisa diremehkan. Meskipun dari sekitar 230.000 UMKM, 55% adalah usaha mikro dan 35% merupakan usaha kecil, merekalah yang membuat perekonomian DIY tetap stabil.

“Mereka yang kecil-kecil itu punya fight tinggi karena kalau enggak fight dapat nafkah dari mana? Akhirnya jadi kreatif dan inovatif. Yang kecil-kecil itu membangun sebuah kekuatan yang besar,” ujar Agus.

Menurutnya, pemerintah daerah juga sudah memfasilitasi pelaku UMKM dengan adanya Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang meraih penghargaan sebagai PLUT terbaik 2016. Pengelola PLUT juga sering mengadakan pelatihan dan konsultasi gratis, salah satunya adalah Kelas Bisnis Selasa Pagi (KBSP).

Agus menekankan perlunya sinergi dari seluruh instansi terkait untuk pemberdayaan UMKM DIY. “Kami tidak ingin ekslusif, kami ingin pembinaan UMKM ini inklusif. Memajukan bersama-sama,” tutur dia.

Pemberdayaan UMKM juga menjadi perhatian penting pihak BUMN, seperti BRI dengan Rumah Kreatif Jogja. Beberapa waktu yang lalu CEO RKJ, Hanintianto Joedo mengungkapkan keseriusannya untuk membantu pelaku UMKM mengembangkan bisnisnya. “Targetnya UMKM bisa go online, produknya dijual di www.belanja.com,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya