SOLOPOS.COM - ilustrasi

Tips bisnis untuk menghadapi fluktuasi usaha, UMKM perlu mengelola usaha untuk meraih daya saing dan efisiensi usaha

Harianjogja.com, JOGJA-Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak terlepas dari pengaruh dan perubahan ekonomi. Untuk menghadapi fluktuasi usaha, UMKM perlu mengelola usaha untuk meraih daya saing dan efisiensi usaha.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada tataran UMKM yang memiliki permasalahan dan tidak lagi menjamin daya saing dan efisiensi usahanya, diperlukan langkah-langkah perbaikan yaitu penataan kembali sistem, strategi, dan manajemen bisnis atau yang dikenal dengan restrukturisasi usaha.

Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM DIY Agus Mulyono menyampaikan, restrukturisasi tidak hanya dilakukan untuk perubahan ke atas, misalnya dengan diversifikasi pasar. Restrukturisasi juga bisa dilakukan ke bawah, saat usaha mengalami kelesuan.

Restrukturisasi ke bawah bisa bertujuan sebagai misi penyelamatan bisnis. Ia mencontohkan seperti pengusaha yang mengalami kebakaran sehingga barang-barangnya ludes terbakar dan ia masih menanggung utang kepada pihak bank, restrukturisasi bisa dilakukan dengan memperpanjang masa angsurannya sembari memulai bisnisnya secara perlahan.

“Menjadikan [usaha] kecil atau perampingan itu juga restrukturisasi. Misal awalnya punya banyak cabang dan karena suatu hal maka dikurangi menjadi dua agar lebih efisien, itu juga restrukturisasi,” katanya, Jumat (17/3/2017).

Agus mengatakan, sebenarnya restrukturisasi sudah dilakukan pelaku usaha sejak lama hanya saja tidak ada pedoman baku yang bisa diterapkan. Maka, terkait dengan hal tersebut, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha, Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY melakukan Sosialisasi Restrukturisasi Usaha bagi UMKM di Hotel Sahid Rich, Kamis (16/3/2017).

Sosialisasi dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman terkait langkah restrukturisasi kepada para konsultan pendamping Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Dinas Koperasi dan UMKM dan para pendamping lainnya yang melakukan pembinaan terhadap UMKM, serta para pelaku UMKM.

Hal-hal yang perlu digarisbawahi adalah adanya Sistem Early Warning System (EWS) dibuat untuk mendeteksi dan menangkap permasalahan yang dihadapi oleh UMKM untuk mempermudah proses pendampingan usaha UMKM.

Data yang diinput ke dalam aplikasi EWS adalah data kondisi real yang dimiliki oleh UMKM agar kesehatan usahanya dapat dinilai sesuai dengan kondisi sesungguhnya dan dapat dicarikan solusi yang tepat. Ke depan, setelah mengevaluasi kemanfaatan dari sistem EWS, sistem ini akan dikembangkan dalam bentuk android agar lebih user friendly.

Sejak tahun 2004, Kementerian Koperasi dan UKM telah melaksanakan kebijakan restrukturisasi kredit bagi KUMKM tetapi jaringannya belum seluas sekarang. Dengan hadirnya para pendamping KUMKM yang berkontribusi dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas KUMKM di Indonesia diharapkan restrukturisasi berjalan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya