Tips asuh anak kali ini mengulas tentang cara melatih anak agar tidak mengalami kecelakaan.
Solopos.com, SOLO — Ketika anak Anda mengalami cedera dalam aktivitas mereka, hindari kata-kata yang membuat hatinya terluka.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pada umumnya, lantaran sangat khawatir, orang tua akan berkata,”Jangan lakukan itu lagi!” kepada anaknya yang mengalami kecelakaan saat bermain atau melakukan aktivitas yang lain.
Wajar memang ketika orang tua mengatakan hal tersebut. Namun, perlu Anda ketahui, kata-kata itu bisa membuat perasaan anak Anda terluka. Apalagi jika ternyata anak Anda tidak sepenuhnya salah dalam insiden yang membuatnya cedera.
Kata-kata larangan seperti itu bisa membuat anak patah semangat atau justru semakin penasaran untuk melakukan hal-hal yang lebih ekstrem lagi, sebagai bentuk penolakannya terhadap larangan Anda.
Sebagaimana hasil studi sejumlah ilmuwan di University of Iowa, yang ada dalam Journal of Psychology Pediatri, akan lebih baik jika orang tua mengomunikasikan sesuatu kepada sang anak dengan kepala dingin. Suasana hati yang tenang akan membuat si anak lebih mudah memahami masukan atau imbauan Anda.
Dalam studi itu, disebutkan pula anak perempuan lebih mudah untuk diberi peringatan, daripada anak lelaki. Untuk mengantisipasi sikap penolakan si anak, sebaiknya orang tua memahami kondisi emosional buah hati.
Jangan bosan pula untuk mengingatkan buah hati Anda agar senantiasa hati-hati dalam melakukan apa pun. Karena meski tampak tak menghiraukan perkataan orang tua, sebenarnya anak akan ingat pesan-pesan baik orang tua.
“Meski orang tua sering merasa bahwa percakapannya selalu tidak dihiraukan, dari waktu ke waktu sebenarnya percakapan kecil ini akan tertanam di benak anak-anak dan bisa menjaga mereka dari melakukan hal-hal berbahaya,” ujar penulis Jodie Plumert, sebagaimana dilansir Timesofindia, Minggu (18/10/2015).
Ingat, saat mengomunikasikan sesuatu kepada anak Anda, jangan gunakan intonasi tinggi dan pilihlah kata-kata lembut. Dengan begitu, anak Anda bisa menerima nasihat-nasihat Anda.
“Orang tua perlu menemukan cara yang baik untuk mengajarkan anak-anak mereka bagaimana untuk menavigasi situasi baru yang mungkin berbahaya. Kami pikir percakapan merupakan cara paling penting,” jelas rekan Plumert, O’Neal.