SOLOPOS.COM - Ilustrasi asuh anak (Dailymail.co.uk)

Tips asuh anak kali ini mengulas soal tiga hal yang membuat buah hati jadi pribadi kurang percaya diri.

Solopos.com, SOLO — Setiap orang tua ingin mengasuh anaknya dengan sebaik mungkin, agar buah hati tumbuh dengan pemikiran yang bijaksana. Tapi, ternyata ada tiga kebiasaan orang tua yang justru bisa membuat anak berkepribadian rendah diri alias minder.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Dikutip Solopos.com dari Parentingbrilliantly, Minggu (27/12/2015), tiga hal yang dilakukan orang tua dan berdampak pada turunnya kepercayaan diri sang anak adalah memandang sebelah mata masalah yang dirasakan anak, selalu berperan sebagai orang yang menyelesaikan pekerjaan anak, dan mudah panik ketika anak berbuat salah.

Simak ulasan mengenai tiga hal kebiasaan buruk orang tua yang berdampak pada kepercayaan diri anak berikut ini;

Itu Gampang!
Sebagai orang tua atau orang yang lebih dewasa, sebaiknya tidak menunjukkan respons cuek saat sang buah hati merasa kesulitan dengan masalahnya. Tanggapan dingin orang tua yang diiringi kata-kata “Itu bukan masalah sulit, gampang” memunculkan kesan bahwa orang tua memandang sebelah mata masalah sang anak. Si buah hati akan merasa tidak ada orang yang peduli kepadanya.

Apabila anak mendapat perlakuan tersebut secara terus menerus, lambat laun ia akan tumbuh menjadi pribadi pendiam dan sulit mengutarakan gagasan atau keinginannya. Hal itu karena si anak memiliki mindset apa yang ia pikirkan, toh tidak akan dianggap penting oleh orang lain.

Selaku orang tua, bersikaplah secara bijaksana. Pahamilah bahwa kemampuan setiap orang berbeda, begitu pula anak Anda. Ketika anak merasa kesulitan, jangan buru-buru menganggapnya enteng. Dengarkanlah keluh kesahnya dan bantu ia memecahkan masalahnya.

Selalu Selesaikan Pekerjaan Anak
Memang benar, anak belum bisa menuntaskan pekerjaannya sesempurna orang tua atau orang dewasa. Tapi, jangan selalu mengambil alih seluruh pekerjaan anak ketika Anda merasa anak Anda tak mampu menyelesaikannya.

Anak butuh waktu dalam berproses. Bantuan Anda yang berlebihan tidak akan mendidiknya menjadi pribadi yang independen, tapi malah sebaliknya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Ia selalu merasa dirinya tidak mampu karena semua hal yang ia kerjakan selalu mendapat respons negatif.

Pujilah hal baik yang sudah diupayakan sang anak. Jangan nilai dari kesempurnaannya, tapi hargailah usahanya. Pujian akan membuat anak bersemangat melakukan hal-hal baik di waktu berikutnya.

Panik Saat Anak Salah
Kesalahan adalah bagian dari kehidupan. Tak ada orang yang tidak melakukan kesalahan. Dalam proses pendewasaan, anak memiliki ketertarikan dengan banyak hal. Anak juga akan senang melakukan percobaan dengan benda-benda di sekitarnya.

Dalam proses belajar tersebut, ada kemungkinan anak melakukan kesalahan. Saat si buah hati salah, jangan buru-buru panik. Tanggapi secara tenang, lalu arahkan anak untuk memperbaiki kesalahannya.

Misalnya, anak memecahkan gelasnya. Tampilkan sikap tenang dan arahkan anak untuk membantu Anda membereskan pecahan gelas tersebut. Seiring dengan itu, beri pengertian kepada anak agar lebih hati-hati di lain waktu, karena gelas mudah pecah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya