SOLOPOS.COM - Ketua Panitia I ACTC Yudi Sutanto (dua kiri) dan Penasihat panitia ACTC ke-11 yang juga Pembina Yayasan Pendidikan Budi Utama Djawadi (dua kanan) dalam jumpa pers mengenai ACTC ke-11 di Sekolah Tiga Bahasa Budi Utama, Sleman, Jumat (9/9/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Tionghoa Jogja, DIY terpilih jadi lokasi penyelenggaraan konvensi.

Harianjogja.com, SLEMAN — Daerah Istimewa Yogyakarta  (DIY) menjadi tuan rumah konvensi pengajaran Bahasa Mandarin se-Asia Tenggara dalam ASEAN Chinese Teaching Convention (ACTC). Kegiatan yang ke-11  ini akan digelar pada 23-26 September 2016 di Hotel Royal Ambarrukmo, Sleman.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Panitia I ACTC Yudi Sutanto mengatakan, ACTC digelar untuk mendorong perkembangan pengajaran Bahasa Mandarin se-Asia Tenggara. Ajang ini sekaligus menjadi sarana pertukaran pengajaran Bahasa Mandarin atara Asia Tenggara dan negara yang lain.

“Tema yang diambil adalah peningkatan bentuk, transformasi, dan mutu pendidikan Bahasa Mandarin di Asia Tenggara,” ujar dia di Sekolah Tiga Bahasa Budi Utama, Sleman, Jumat (9/9/2016).

Ia mengungkapkan, konvensi ini akan dihadiri sekolah dan universitas dari 10 negara Asia Tenggara yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar, dan Indonesia. Selain itu, akan ada juga tamu undangan dari Tiongkok dan Taiwan. Pengisi materi konvensi berasal dari berbagai profesi seperti dosen, guru, dan profesor yang ahli di bidangnya.

Ia mengatakan, Bahasa Mandarin telah banyak digunakan oleh seluruh orang di dunia. Era globalisasi telah membuat masyarakat semakin sadar pentingnya mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa Mandarin. Selain Bahasa Inggris, penguasaan terhadap Bahasa Mandarin sering diidentikkan dengan suksesnya seseorang atau lembaga dalam usaha. Dalam menghadapi kompetisi di dunia global, kini pemakaian Bahasa Mandarin telah meliputi berbagai bidang yakni bidang ekonomi, bisnis, kesehatan, kesenian, dan bidang pendidikan.

Dalam bidang pendidikan, banyak sekolah mulai mengajarkan Bahasa Mandarin sebagai salah satu bahasa dalam berkomunikasi. Bahasa Mandarin menjadi pelajaran tambahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Oleh karenanya, sangat baik jika dikenalkan sejak usia dini sebagai bekal untuk menuju kesuksesan.

“Melalui acara ini, kita bisa bertukar ilmu dan belajar bagaimana pengajaran di masing-masing negara untuk diterapkan di negara kita agar penguasaan Bahasa Mandarin semakin baik,” kata dia.

Penasihat panitia ACTC ke-11 yang juga Pembina Yayasan Pendidikan Budi Utama Djawadi mengatakan, DIY sebagai tuan rumah penyelenggara telah mempersiapkan berbagai hal untuk acara konvensi Internasional tersebut. “Diimbau bagi para pendidik dan seluruh lembaga yang telah menjadi pemerhati Bahasa Mandarin dapat mengikuti konvensi tersebut agar pembelajaran Bahasa Mandarin khususnya di DIY dapat lebih maju dan berkembang,” kata dia.

Adapun pacara pembukaan konvensi dilaksanakan pada Sabtu (24/9) yang akan dihadiri dan dibuka Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Berbagai kesenian mulai dari seni tari, musik, dan suara akan ikut memeriahkan upacara pembukaan konvensi pengajaran bahasa Mandarin ke-11.

Kemudian, pada Senin (26/9/2016) para peserta akan melakukan tour mengunjungi tempat wisata antara lain Candi Borobudur dan Prambanan. “Dalam konvensi ini tidak hanya merujuk pada dunia pendidikan, namun juga turut memperkenalkan pariwisata daerah DIY ke dunia internasional,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya