SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng) mencatat hingga kuartal III tahun 2022 terdapat 3.031 angka kematian bayi (AKB) di wilayahnya. Dari 35 kabupaten/kota yang ada, Brebes menjadi daerah tertinggi dalam kasus kematian bayi mencapai 191 kasus.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesma) Dinkes Jateng, Yuni Rahayuningtyas, mengatakan banyak faktor yang membuat Kabupaten Brebes menjadi penyumbang AKB terbanyak. Pasalnya, daerah itu memiliki luas yang besar dan jumlah penduduk banyak serta masuk dalam kategori daerah miskin di Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selain Brebes, Grobokan mencapai 186 kasus. Kemudian Banyumas, Cilacap, dan Kebumen. Angka itu didapat dari hasil laporan rutin hingga triwulan kemarin,” jelasnya, Kamis (1/12/2022).

Yuni mengatakan risiko kematian bayi lebih tinggi daripada kematian ibu. Oleh karenanya, jika di bandingkan dengan angka kematian ibu (AKI) di Jateng, angka kematian bayi (AKB) jauh lebih tinggi.

Ekspedisi Mudik 2024

“Risiko kematian tinggi bayi [daripada ibu]. Untuk AKI, hingga triwulan ketiga tercatat 355 kasus. Terbanyak juga sama [Brebes],” jelasnya.

Baca juga: Yang Hilang Kembali Mengancam, KLB Polio Setelah 8 Tahun Bebas Polio

Yuni pun mengungkapkan antisipasi kematian bayi dapat ditekan salah satunya pada saat masa kehamilan. Termasuk dengan memperhatikan masa persalinan dan masa nifas.

“Kalau ini [persalinan dan nifas] terlewatkan dengan baik, insyaallah selamat, kemudian bisa sehat,” jelasnya.

Yuni pun mengaku berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Salah satunya melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.

Baca juga: Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Siap Layani Impor Produk Holtikultura

“Di program itu, kita melakukan pengawalan dari hulu hingga hilir. Mulai dari pengawalan persiapan ibu hamil sampai melahirkan, termasuk fase nifas, kemudian peningkatan pelayanan kesehatan hingga melibatkan setiap lapisan masyarakat untuk edukasi secara merata. Pelayanan kesehatan di Jateng sangat siap melakukan jemput bola bila ada yang kesulitan,” beber dia.

Yuni mengeklaim akses kesehatan bagi masyarakat untuk mendapat layanan kesehatan di Jateng juga sudah cukup terjangkau. Bahkan, tiap hari ia mengintruksikan kepada Dinkes di tiap kabupaten/kota untuk terus meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

“Semakin hari semakin baik [pelayanan kesehatan]. Strategi kita meningkatkan akses layanan. Kemudian kualitas dan pemberdayaan kelola prasarana. Akses ini, bermaksud mendekatkan kepada masyarakat,” urainya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya