SOLOPOS.COM - Salah satu adegan Penyalin Cahaya. (Antara)

Solopos.com, SOLO-Tim produksi film Penyalin Cahaya memutuskan untuk hapus nama seorang kru dari kredit film lantaran diduga sebagai pelaku pelecehan seksual. Adapun laporan dugaan pelecehan seksual yang terjadi itu diterima oleh produser dan sutradara dari salah satu komunitas yang mengelola pelaporan kasus pelecehan seksual.

Meski kekerasan seksual itu dilakukan di masa lampau, sebagai bentuk tanggung jawab tim produksi Penyalin Cahaya tetap hapus nama kru itu. ” Sebagai tanggung jawab etik atas komitmen kami dan untuk menghormati pelaporan dan proses yang akan terjadi setelahnya, kami memutuskan untuk menghapus nama terlapor dari kredit film Penyalin Cahaya dan di materi-materi publikasi film,” tulis pihak Rekata Studio dan Kaninga Pictures seperti dikutip dari Bisnis.com pada Senin (10/1/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Komika Abdel Achrian Pernah Terjerumus Narkoba, Bisa Sembuh Berkat Ini

Tak hanya hapus nama kru Penyalin Cahaya itu, Rekata Studio turut menegaskan bahwa pihak yang dimaksud pun telah dikeluarkan rumah produksi yang menaunginya. “Pihak terlapor tersebut tidak lagi menjadi bagian dari film Penyalin Cahaya dan Rekata Studio,” tulis mereka.

Ekspedisi Mudik 2024

Diketahui, sikap tersebut diambil oleh Rekata Studio dan Kaninga Pictures sebagai bentuk komitmen memberikan ruang aman yang bebas dari pelecehan seksual dan keberpihakan pada penyintas.

“Kami Rekata Studio & Kaninga Pictures berkomitmen untuk memberikan ruang aman yang bebas dari pelecehan seksual dan kami akan selalu berpihak pada penyintas. Menjaga lingkungan produksi film yang bebas dari pelecehan seksual adalah juga merupakan misi utama kami. Proses syuting film Penyalin Cahaya yang berjalan dengan aman selama 20 hari di Januari 2021 adalah bukti komitmen kami,” tulis Rekata Studio dan Kaninga Pictures.

Baca Juga: Jadi Trending Youtube, Video Musik Noah Bintang di Surga Panen Pujian

Lebih jauh, Rekata Studio dan Kaninga Pictures pun berharap agar proses-proses yang terjadi setelah pelaporan ini, berjalan dengan mengakomodir kepentingan penyintas dan dapat terselesaikan sesuai jalur yang tepat.

Film garapan sutradara Wregas Bhanuteja, Penyalin Cahaya, sendiri berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2021 sebagai Cerita Panjang Terbaik. Ia berhasil menyisihkan Yuni, Ali & Ratu Ratu Queens, Preman, Bidadari Mencari Sayap, Paranoia, dan Cinta Bete. Film ini berkisah tentang seorang anak bernama Sur yang kehilngan beasiswa karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar luas.

Permasalahannya, Sur tidak mengingat apa saja yang terjadi saat foto tersebut diambil ketika pesta komunitas teater tersebut berlangsung.  Di tengah kekalutannya, Sur lalu meminta bantuan teman masa kecilnya yang bernama Amin, seorang tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus. Mereka kemudian bekerja sama mencari tahu kejadian yang sesungguhnya terjadi di balik foto tersebut. Dilansir dari Antara, Kamis (11/11/2021), Wregas menuturkan jika film tersebut lahir dari pengamatannya atas realitas tentang banyak penyintas kekerasan seksual yang tidak mendapat ketidakadilan.

Baca Juga: Empat Anggota Positif Covid-19, Omega X Tunda Promo Comeback

Menurutnya, berbagai macam stigma, ketiadaan sistem pendukung, sedikitnya ruang aman, dan minimnya pengetahuan masyarakat akan kekerasan seksual menjadi penyebab para penyintas untuk memendam pengalaman kekerasan yang dialami.

Lepas dari itu, film ini dibintangi oleh Shenina Cinnamon, Chicco Kurniawan, Luthesa, Jerome Kurnia, dan Dea Panendra. Penyalin Cahaya akan ditayangkan di Netflix pada 13 Januari 2022 mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya