SOLOPOS.COM - Ilustrasi drone. (fastcompany.com)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kelompok 13 dan 14 tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Data Desa Presisi (DDP) Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan program DDP di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Kegiatan ini berlangsung selama 45 hari sejak 4 Juli hingga 18 Agustus 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Apa sih program DDP ini? Ini adalah upaya pengumpulan data menggunakan pendekatan Drone Participatory Mapping (DPM). Pendekatan DPM merupakan pendekatan inklusif yang menempatkan relasi antara manusia dan teknologi untuk melakukan pengumpulan data desa presisi dengan mempertimbangkan dimensi spasial, teknologi digital, partisipasi warga dan sensus.

Adapun pemetaan wilayah yang menggunakan pendekatan DPM akan menghasilkan penampakan wilayah desa dari citra udara beresolusi tinggi. Selain itu menghasilkan juga pemetaan spasial yang akan dibuat dalam satu dokumen khusus.

Dokumen khusus tersebut berisi beberapa output peta yakni data digital format shape, album peta desa, data numerik spasial terkait data fasilitas umum, penggunaan lahan, serta peta desa.

Peta desa ini terdiri atas peta administrasi, peta orthophoto, peta infrastruktur/sarpras, peta penggunaan lahan, peta topografi, dan peta tematik.

Program DDP ini bertujuan membangun data desa agar memiliki tingkat akurasi dan ketepatan tinggi. Harapannya  bisa memberikan gambaran kondisi aktual desa yang sesungguhnya.

“Program membangun DDP ini terdiri dari dua tahap yang meliputi pengambilan data spasial dengan menerbangkan drone untuk mengambil data berupa gambar atau foto yang diambil dari udara. Kemudian dilanjutkan dengan tahap verifikasi batas-batas desa hingga batas wilayah RW,” ujar Ketua Tim KKN Kelompok 13, Wisnu Waskito Aji, baru-baru ini.

Pengambilan data spasial dengan drone dipiloti mahasiswa UNS-IPB. Sedangkan proses pengambilan data sensus melibatkan warga desa, khususnya pemuda desa sebagai enumerator.

Wisnu menambahkan, hasil dari program DPP ini berupa Buku Monografi yang berisi informasi lengkap dan akurat mengenai data deskriptif kualitatif data alur sejarah desa.  Data ini untuk mengetahui perubahan dan juga dampaknya bagi Desa Kemuning, dan lainnya.

Dengan demikian, output program ini dapat menjadi acuan pemerintah dalam menentukan arah kebijakan bagi pemerintah dari tingkat pusat hingga desa.

Dosen pembimbing lapangan, Yudi Rinanto, menilai kerja sama antara tim UNS-IPB dalam DDP perlu dilanjutkan. “Perlu diperluas cakupan wilayahnya di masa mendatang,” ujar Yudi.

Sementara itu, Kepala Desa Kemuning, Widadi Nur Widyoko, mengatakan pihaknya selalu siap berkontribusi dalam program tersebut. “Kami dengan senang hati dan terbuka menerima kelompok KKN UNS-IPB. Kami siap membantu jika ada kendala di lapangan. Dan tentunya jika cita-cita mereka tercapai, akan sangat berdampak positif bagi desa di Kemuning ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya