Solopos.com, SOLO — Konsumen lebih mendahulukan membaca informasi grafis mengenai produk di kemasan dibandingkan mereknya. Pengemasan yang tepat membuat produk baru memiliki daya saing dengan produk dari merek ternama.
Kemasan produk memiliki fungsi komunikasi dari produsen kepada konsumen dan fungsi perlindungan produk sampai di tangan konsumen. Memahami target pasar merupakan langkah awal sebelum melakukan pengemasan produk.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hal itu mencuat dalam Tiki Webinar Series edisi ke-5 dengan tajuk Packaging Produk di Griya Solopos, Kamis (8/10/2020). Webinar tersebut untuk memperingati ulang tahun ke-50 Tiki dengan menghadirkan dua narasumber. Yaitu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Solo, Heri Purwoko dan Creative Group, Head Sugarad, Akbar Rhaditsya Putra.
Tiki Webinar Series: Strategi UMKM Menguasai Pasar
Akbar menjelaskan, produk Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) baru dapat bersaing dengan merek lain dengan memaksimalkan pengemasan atau packaging produk. Kopiko merupakan produk UMKM yang sukses menembus pasar di 50 negara.
“Desain kemasan dapat membangun persepsi dari konsumen. Muncul persepsi sensasi fisik berupa warna, bau, rasa, sentuhan, dan suara dari melihat kemasan,” katanya.
Brand Image
Lebih lanjut menurut Akbar , sejumlah contoh kemasan produk yang membangun persepsi konsumen. Antara lain salah satu produsen sabun mandi yang menyasar perempuan mengemas produk dengan warna yang digemari kebanyakan perempuan. Mi instan yang menampilkan gambar mi yang siap disajikan.
“Menurut riset dari sejumlah jurnal Indonesia mengenai packaging produk, yang paling tinggi peminatnya karena menampilkan informasi rasa, komposisi, teknologi, dan label halal. Visual grafis menarik bagi konsumen,” katanya.
Dia mengatakan, pengemasan yang baik juga melindungi produk sampai di tangan konsumen. Perusahan penyedia jasa logistik seperti Tiki memiliki peran dalam pengemasan selama distribusi barang.
BI Solo Ajak UMKM Naik Kelas dan Tingkatkan Daya Saing Lewat Kenduren UMKM
Menurut Heri, kemasan merupakan pembungkus atau wadah untuk mencegah atau meminimalkan kerusakan barang. Pengemasan juga berfungsi sebagai sarana informasi dan pemasaran produk.
“Kemasan yang didesain harus berbeda karena merupakan brand image produk sehingga bisa menjadi identitas perusahaan. Jika kemasan bisa dapat menarik minat konsumen maka konsumen akan bersedia membayar lebih. Menguntungkan konsumen dan perusahaan,” paparnya.
Dia menjelaskan, kemasan yang memiliki fungsi maksimal harus mengamankan isi produk. Memiliki desain yang menarik sehingga konsumen bersedia membeli produk. Kemasan mengutamakan pengenalan produk, dan ukuran, bentuk, serta bobot kemasan sesuai standar.