SOLOPOS.COM - Remdesivir. (Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA — PT Kimia Farma sedang memproduksi Azithromycin, Favipiravir, dan Remdesivir. Tiga jenis obat itu yang sering digunakan untuk terapi pasien Covid-19.

“Kimia Farma melakukan produksi Azithromycin tablet yang diproduksi oleh 33 perusahaan di Indonesia, di mana 19 perusahaan memproduksi Azithromycin generic salah satunya Kimia Farma,” kata Direktur Utama PT Kimia Farma, Verdi Budidarmo, dalam rapat dengar pendapat secara virtual dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (7/7/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan Azithromycin telah didistribusikan sejak Juni 2021 sebanyak 58.000 kemasan dus. Setiap dus berisi 20 tablet. “Pada bulan ini kita akan mendistribusikan sejumlah hampir enam juta tablet dan bulan-bulan selanjutnya,” katanya.

Baca Juga: Waduh, Pakar Asal AS ini Sebut Penyemprotan Disinfektan di Indonesia Salah Kaprah dan Buang-Buang Uang

Proses distribusi obat, salah satunya melalui PT Kimia Farma Apotek, yang saat ini tersebar di berbagai daerah berjumlah 1.233 apotek.

Kimia Farma juga memproduksi Favipiravir yang ditargetkan bergulir sampai dengan 23 Juli 2021 sejumlah tujuh juta tablet.

Bahan Baku Impor

Verdi mengatakan Favipiravir sudah memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat ini telah didistribusikan ke berbagai rumah sakit melalui Kimia Farma Trading and Distribution.

“Favipirapir ini merupakan produksi Kimia Kimia. Ada enam industri dalam negeri yang juga memproduksi dengan menggunakan bahan baku hampir semuanya impor,” ujarnya.

Baca Juga: BPOM Beri Lampu Hijau Untuk Vaksin Moderna, Bagusan Mana dengan Sinovac?

PT Kimia Farma juga berupaya memenuhi permintaan masyarakat untuk obat terapi Remdesivir. “Saat ini ada tujuh industri farmasi di Indonesia yang melakukan importasi, di mana salah satunya Kimia Farma,” katanya.

Pemenuhan produk Remdesivir injeksi untuk kebutuhan di dalam negeri, katanya, diharapkan bisa luncurkan pada September 2021.

“Adapun untuk pengembangan produk Remdesivir injeksi dalam negeri ini yang diproduksi oleh Kimia Farma bersama PT Phapros nanti merupakan pengembangan bahan baku obat, di mana pengembangan bahan baku obatnya juga merupakan produksi dari anak usaha Kimia Farma,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya