SOLOPOS.COM - Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di kandang ternak milik salah seorang warga Dusun Pondok, Desa Mlokomanis Kulon, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Jumat (16/10/2020). (Istimewa)

Solopos.com,WONOGIRI -- Tiga kebakaran kandang ternak terjadi di Kabupaten Wonogiri hanya dalam waktu delapan hari. Penyebab kebakaran dari tiga kejadian tersebut sama, yakni gara-gara pemilik kandang membakar sisa pakan ternak di dekat kandang.

Terakhir, kejadian kebakaran kandang terjadi di Dusun Pondok, Desa Mlokomanis Kulon, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, pada Jumat (16/10/2020). Beruntung, dalam kejadian itu satu ekor sapi dan tiga ekor kambing berhasil diselamatkan dan tidak ada korban.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dua kebakaran sebelumnya terjadi di Kecamatan Tirtomoyo dan Kecamatan Manyaran.

Bangun Jiwa Technopreneur, ITNY Ikuti Pertukaran Mahasiswa Nusantara

Di Tirtomoyo, kebakaran kandang ternak terjadi di Lingkungan Kalilalang, Kelurahan Ngarjosari, Tirtomoyo, pada Rabu (14/10/2020). Akibat kejadian tersebut tiga ekor kambing mati dan kerugian mencapai Rp8 juta.

Sedangkan di Manyaran, kebakaran terjadi di Desa Karang lor, Manyaran, pada Jumat (9/10/2020). Akibat kejadian tersebut dua ekor kambing mati dan kerugian mencapai Rp20 juta.

Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Wonogiri, Joko Santosa, mengatakan penyebab tiga kebakaran kandang ternak di Wonogiri adalah kelalaian pemilik kandang.

Penyebab Kecelakaan di Gondangrejo, Satlantas: Ambulans Gagal Nyalip

Api Menjalar ke Jerami

"Penyebab kebakaran kandang rata-rata memang karena kelalaian pemilik kandang. Mereka membakar sisa makanan hewan ternak di sekitar kandang, kemudian menjalar ke jerami yang ada di kandang," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (17/10/2020).

Jika ditanya alasan membakar di dekat kandang, menurut dia, rata-rata korban beralasan untuk mengusir nyamuk atau hewan sejenisnya di sekitar kandang. Rata-rata kebakaran kandang ternak terjadi pada sore hari.

Saat terjadi kebakaran kandang, lanjut dia, yang harus diselamatkan kali pertama yakni hewan ternak. Namun, jika sudah tidak memungkinkan dan bisa mengancam korban sebaiknya pemilik kandang tidak nekat.

Ternyata Menguap Memang Menular, Begini Penjelasannya

Joko berharap sekecil apapun percikan api di kandang, jika sudah merambat ke jerami sebaiknya harus segera lapor ke pemadam kebakaran.

"Jika sudah ada percikan api kecil langsung telepon damkar saja. Jika kami sampai di lokasi dan api sudah padam tidak apa-apa. Ini kan sebagai upaya antisipasi juga. Memanggil damkar itu gratis, jangan takut disuruh bayar," ungkap dia.

Menurut Joko, berdasarkan pengalaman di lapangan, saat kebakaran kandang ternak terjadi warga memang tidak siap air. Akibatnya, kebakaran tidak bisa dikendalikan. Maka dari itu sekecil apapun percikan api, jika sudah merambat ke kandang pemilik kandang diminta segera menelepon damkar.

Bantu Percepat Kesembuhan, Bupati Karanganyar Kasih Jamu Khusus Kepada Pasien Covid-19

Dia menambahkan setiap memadamkan kebakaran kandang ternak, mobil damkar yang dikerahkan pasti dua unit. Hal itu karena rata-rata penyebab kebakaran di kandang adalah tumpukan jerami.

Meski di jerami sudah terlihat tidak ada percikan api, ketika masih ada uap, masih berpotensi memunculkan api. Maka disiapkan dua unit damkar dengan kapasitas air yang dibawa mencapai 4.000 liter.

"Jadi saat kami kembali ke markas itu harus benar-benar padam apinya. Karena jerami itu tadi memang mudah terbakar dan merambat," kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya