SOLOPOS.COM - Penyerahan simbolis dalam Bazar Minyak Goreng Murah di Makodim Wonogiri, Rabu (16/3/2022). Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Wonogiri dan Kodim 0728/ Wonogiri membagikan 1.000 liter minyak goreng. (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Wonogiri dan Kodim 0728/ Wonogiri membagikan 1.000 liter minyak goreng murah di Markas Kodim (Makodim) 0728 Wonogiri, Rabu (16/3/2022) pagi. Minyak goreng itu langsung ludes diburu warga yang membutuhkan hanya dalam tempo tiga jam.

Pembagian 1.000 liter minyak goreng murah dimulai pukul 08.00 WIB. Minyak goreng murah yang dibagikan langsung habis pukul 11.00 WIB. Warga yang membutuhkan dapat menebus minyak goreng tersebut senilai Rp14.000 liter. Di waktu sebelumnya, warga sudah memperoleh kupon terlebih dahulu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Karena melihat kelangkaan minyak goreng saat ini, kami [Kodim 0728/ Wonogiri] bersama Hipmi Wonogiri berusaha mengurangi kesulitan masyarakat. Diharapkan dengan diadakannya bazar ini [minyak goreng murah], masyarakat tidak kesulitan lagi mencari minyak goreng murah,” kata Komandan Kodim (Dandim) 0728/ Wonogiri, Letkol Inf. Deni Oktavianto saat ditemui Solopos.com di sela-sela bazar minyak goreng murah, Rabu (16/3/2022).

Baca Juga : Harga Minyak Goreng akan Disesuaikan Pasar, Ini Tanggapan Ekonom.

Ketua Hipmi Wonogiri, Sun’an Fanijie, mengatakan stok minyak goreng 1.000 liter yang dimilikinya dibeli langsung dari distributor yang merupakan kolega Hipmi Pusat. Meski enggan membeberkan nama perusahaannya secara langsung, Sun’an mengaku membeli dan menjualnya dengan harga yang sama, Rp14.000 per liter.

“Kami hanya berusaha membantu masyarakat yang kesulitan mencari minyak goreng. Jadi saat mendapat 1.000 liter minyak goreng itu, kami sudah dapat harga yang mahal. Tapi kami berusaha menekan harganya hingga mencapai harga yang ditentukan pemerintah, Rp14.000 per liter,” jelasnya.

Bazar minyak goreng murah kali ini menyasar ke kalangan masyarakat tidak mampu, pedagang kaki lima (PKL), pedagang pasar, ibu hamil, janda, dan lansia. Hal itu termasuk juga para pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM).

Baca Juga : Waduh! Pedagang Wonogiri Curhat soal Minyak Goreng & Cabai, Kenapa?

“Semua kalangan itu kami sebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Selogiri, dan Kecamatan Ngadirojo,” kata Sun’an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya