SOLOPOS.COM - Para peserta Pitching Branding UMKM UMS X Hipmi melakukan presentasi di depan para panelis di Auditorium Moh. Djazman UMS, Kamis (5/1/2023). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SUKOHARJO — Memasuki masa kampanye, ketiga calon ketua umum (caketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo duduk bersama sebagai panelis dalam kegiatan Pitching Branding UMKM UMS X Hipmi yang digelar di Auditorium Moh. Djazman UMS, Kamis (5/1/2023).

Selain untuk mengenalkan ketiga caketum kepada masyarakat, kegiatan tersebut merupakan wujud dukungan HIPMI dalam mengembangkan sektor UMKM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Umum Hipmi Solo, Guruh A. Novianto, menyampaikan salah satu peran Hipmi di masyarakat adalah menularkan semangat entrepreneurship atau kewirausahaan kepada masyarakat luas.

“Jadi kami memulainya bukan hanya dari kalangan mahasiswa, namun mulai kalangan SMA. Entrepreneurship itu memang harus didesain agar jiwa entrepreneur itu ada. Melalui kegiatan ini tentu target kami adalah UMKM naik kelas. Untuk naik kelas itu berarti mereka akan butuh branding, kemasan bagus, marketing juga bagus,” kata dia saat ditemui wartawan di UMS, Kamis.

Dia juga mengatakan Hipmi merupakan organisasi yang turut mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Kami di Hipmi sejak awal juga ikut menyusun Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dan itu merupakan marwah dari kami dan salah satunya ini [kegiatan di UMS],” lanjut dia.

Pada kegiatan Pitching Branding tersebut Hipmi Solo berpartisipasi sebagai panelis. Total ada empat panelis yang menilai presentasi dari enam kelompok mahasiswa peserta pitching branding. Para panelis terdiri dari satu dosen dan empat praktisi yakni dari Hipmi Solo. Untuk tiga penelis dari Hipmi Solo, diwakili oleh ketiga caketum Hipmi periode 2023-2026, yakni Astrid Widayani, Rosanto Adi dan Respati Ardi.

Terkait keterlibatan ketiga caketum itu, Guruh menyampaikan sebagai sarana untuk mengenalkan para caketum dan merupakan bagian dari rangkaian acara Road to Muscab IX Hipmi Solo.

“Saat ini kebetulan juga berbarengan dengan dilaksanakannya tahapan muscab, dan ini adalah bagian dari rangkaian. Tujuannya mengenalkan kepada teman-teman semuanya, mereka adalah kebanggaan kami, kader-kader terbaik HIPMI. Menurut saya mereka sudah sangat proper dan bisa menularkan kepada mereka [mahasiswa] salah satunya sebagai panelis,” jelas Guruh.

Ketua OC Muscab IX Hipmi Solo, Jimmy Soegiarto, menambahkan dari panitia Muscab Hipmi Solo memang meminta para caketum untuk menjadi panelis dalam acara tersebut. Dia mengatakan sejak 21 Desember 2022 lalu, proses pemilihan ketua umum baru HIPMI periode 2023-2026 telah memasuki tahap kampanye.

“Jadi kami buat mereka bersanding dulu bersama agar tensi yang ada, baik dari caketum maupun timses, tetap mereda dulu. Sebab pada akhirnya nanti mereka kan yang akan bekerja sama untuk membangun HIPMI ke depannya. Ini biar mereka juga bisa bekerja sama, berjalan bersama, meskipun nanti setelah ini ada debat, pemilihan ketua dan sebagainya. Jadi mereka tidak lupa bahwa ini marwahnya, Hipmi untuk membangun Indonesia,” jelas Jimmy.

Selain terlibat sebagai panelis, dalam kegiatan tersebut Hipmi Solo juga memberikan apresiasi kepada para peserta pitching branding yang terpilih. HIPMI berharap kegiatan untuk mendukung pengembangan UMKM nantinya akan terus berlanjut.

“Untuk tiga kelompok yang terpilih akan mendapatkan uang pembinaan Rp2 juta dari HIPMI ditambah untuk enam kelompok yang menjadi peserta pitching itu juga dapat Rp500.000 untuk merealisasikan konsep mereka agar UMKM naik kelas,” kata dia.

Setelah proses rebranding oleh para kelompok mahasiswa tersebut, nantinya Hipmi Solo akan terus memantau perkembangannya. Termasuk aka nada program kunjungan ke lapak UMKM yang didampingi para mahasiswa tersebut. “Nantinya kami akan ke lokasai UMKM yang dimaksud untuk nglarisi dan memberikan masukan-masukan lagi,” kata dia.

Sementara itu Dosen Praktisi Mata Kuliah Branding dan Perilaku Konsumen, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fasichah Tia Nur, mengatakan pada awalnya peserta pendampingan UMKM tersebut terdiri dari 17 kelompok mahasiswa dari program studi tersebut. Namun sebelumnya sudah ada seleksi dari dosen hingga menjadi enam kelompok saja.

“Sebenarnya ini merupakan tugas pengabdian masyarakat dari mahasiswa untuk UMKM. Ini merupakan mata kuliah praktisi dengan capaian 4 SKS. Dari 17 kelompok awalnya sudah kami minta untuk terjun langsung ke lapangan mencari UMKM dan mencari masalahnya apa, solusinya apa dan sebagainya. Jadi suadah ada proses seleksi oleh dosen,” kata dia.

Keenam kelompok itulah yang kemudian mendapat kesempatan mengikuti Pitching Branding Bersama Hipmi Solo. Penilaiannya meliputi empat aspek, yakni instal branding, unique selling point, efektifitas budget, serta stabilitas tim termasuk kekompakan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya