SOLOPOS.COM - Suasana pemberian vaksin Covid-19 kepada wartawan di Kantor UPTPK Sragen, Rabu (24/2/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Ratusan aparatur sipil negara (ASN) mengantre untuk divaksin Covid-19 di halaman Setda Sragen, Rabu (24/2/2021). Tampak di antara mereka merupakan rombongan jurnalis mulai dari media cetak, online, radio dan televisi yang bertugas di Sragen.

Belasan awak media turut mengantre di halaman Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen. Setelah mengisi formulir terkait informasi seputar kesehatan dan riwayat perjalanan, para jurnalis menunggu panggilan untuk divaksin. Penyuntikan vaksin dilaksanakan di ruang depan Kantor UPTPK Sragen. Penyuntikan vaksin itu diampu oleh Kabid Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr. Agus Sudarmanto.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada kesempatan itu, Agus mengajak ngobrol ASN maupun jurnalis saat vaksinasi berlangsung. Proses penyuntikan vaksin itu tergolong cepat. Bahkan, beberapa wartawan mengaku tidak menyadari bila vaksinasi sudah selesai. “Buruan disuntik dok, jangan kelamaan,” tanya wartawan Suara Merdeka, Anindito, kepada dr. Agus.

Baca juga: Dapat Rp1,4 Miliar, Kadangsapi Peroleh Dana Desa Tertinggi di Sragen

“Hlo ini sudah selesai,” jawab dr. Agus seraya terkekeh.

Tak Sakit

Anin sendiri mengaku tidak merasakan sakit saat jarum suntik menembus kulit lengan atas tangan kirinya. Ia menilai dr. Agus cukup lihai menyuntik sehingga prosesnya tidak disadari oleh pasien. “Saya benar-benar tidak tahu kalau sudah selesai disuntik,” papar Anin.

Beberapa jam setelah divaksi, sebagian jurnalis merasakan pegal di lengan. Selain pegal, efek lain yang dirasakan sejumlah wartawan adalah mengantuk dan merasa cepat lapar meski sudah makan siang. Namun, ada pula yang merasakan efek lain. “Ngantuk dan kemeng di lengan. Kalau lapar mungkin dasarnya belum makan. Efek lain jadi ingin beser (buang air kecil) terus rasanya,” ujar Mukhtarul Hafidh, jurnalis Lingkar Jateng.

Baca juga: Ngeri Lur! Ini Potret Jeglongan Sewu di Sukodono Sragen

Hafidh mengaku sebelum divaksin ia merasa sedikit gugup. Namun, ia punya cara untuk mengusir rasa gugup itu. Caranya ialah dengan keluar dari antrean untuk merokok barang sebentar. Begitu namanya dipanggil untuk divaksin, ia lantas mematikan rokok itu. “Sempat gugup makanya saya tinggal merokok dulu, tapi alhamdulillah penyuntikan vaksin berjalan lancar,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya