SOLOPOS.COM - Ilustrasi keramas. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Tidak boleh keramas saat haid telah menjadi mitos yang sering disampaikan oleh para orang tua aman dahulu hingga sekarang. Namun, apakah larangan ini memiliki dasar ilmiah yang layak untuk dipercaya? Yuk, simak ulasannya di tips kesehatan reproduksi kali ini.

Secara turun temurun, banyak masyarakat percaya bahwa aktivitas ini dapat mengganggu menstruasi wanita. Oleh karena itu, wanita diminta untuk tidak diperbolehkan melakukan kegiatan ini saat datang bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Konon, air yang disiramkan ke kepala akan menyebabkan darah haid membeku sehingga mengakibatkan alirannya menjadi mampet atau tidak lancar.  Alasan lainnya yang sering kita dengar adalah jika seorang wanita yang sedang menstruasi menyiram kepala atau keramas, dapat menyebabkan darah atau keputihan masuk ke kepala atau otak.

Tidak boleh keramas saat haid sebenarnya hanya mitos dan tidak memiliki dasar ilmiah, baik secara logika maupun secara medis. Untuk lebih jelasnya, simak fakta berikut ini seperti dikutip dari hellosehat.com pada Minggu (29/1/2023):

1. Tidak ada keterkaitan antara keramas dengan kondisi menstruasi

Keramas atau tidak keramas saat haid, hal tersebut tidak membawa pengaruh apa-apa. Adapun hal-hal yang menyebabkan gangguan menstruasi adalah:

– kondisi hormonal,
– adanya penyakit dalam organ reproduksi wanita,
– aktivitas fisik yang berat,
– stres dan depresi,
– usia puber atau menopause, dan
– berat badan yang kurang atau berlebihan.

2. Air yang disiram ke kepala tidak memengaruhi darah haid

Alasan lain mengapa tidak boleh keramas saat haid adalah banyak yang berpendapat bahwa air dingin yang disiramkan ke kepala saat haid dapat menyebabkan darah haid membeku, sedangkan jika menyiramkan air hangat, darah haid akan menjadi banyak.

Faktanya, pendapat ini sama sekali tidak benar. Hal ini karena tidak adanya hubungan antara pembuluh darah di kepala dengan darah haid seseorang.  Perlu diketahui bahwa darah haid tidak berasal dari permukaan kulit melainkan dari dalam rahim. Darah haid terjadi melalui proses peluruhan selaput rahim.

Setiap periode tertentu, rahim mempersiapkan diri untuk janin dengan cara membentuk selaput pada dindingnya.  Namun jika tidak terjadi pembuahan, selaput tersebut meluruh dan keluar melalui lubang kemaluan. Hal inilah yang disebut menstruasi.

3. Darah haid ataupun keputihan tidak mungkin masuk ke otak

Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa darah haid akan masuk ke otak akibat keramas saat haid, karena itu kegiatan ini tidak boleh dilakukan. Tentu saja pendapat ini mengada-ada.  Secara anatomi tubuh, saluran reproduksi wanita tidak terhubung dengan pembuluh darah di otak. Sehingga tidak mungkin darah haid bisa masuk sampai ke otak.

Memang benar, seorang wanita bisa saja mengalami pusing ataupun sakit kepala saat datang bulan. Namun hal itu terjadi karena perubahan hormonal, bukan karena darah menstruasi yang masuk ke otak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya