SOLOPOS.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

“Presiden minggu lalu bilang agar pemerintah harus menjaga tarif listrik, jangan sampai naik hingga akhir 2019,” ungkap Jonan.

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah memastikan bahwa hingga tahun 2019 tidak akan ada kenaikan listrik. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tarif listrik tetap terjangkau bagi masyarakat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain itu, tarif listrik tak naik untuk menjaga agar tidak terjadi inflasi. Karena seperti diketahui, saat pemerintah melakukan penyesuaian tarif listrik, hal ini akan menjadi salah satu penyumbang inflasi.

Hal ini dinyatakan oleh, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di Hotel Kempinski Jakarta di hadapan para pakar di bidang kelistrikan.

Jonan juga mengatakan, ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar harga listrik tetap stabil. Hal ini di katakan Jokowi usai pertemuan dengan Jonan beberapa waktu lalu.

“Presiden minggu lalu bilang agar pemerintah harus menjaga tarif listrik, jangan sampai naik hingga akhir 2019,” ungkap Jonan, Kamis (22/2/2018).

Mantan Menteri Perhubungan ini juga menilai keputusan ini diambil pemerintah dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat Indonesia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sub sektor Ketenagalistrikan mencatat penambah rasio elektrifikasi sepanjang 2017 mencapai 94,91%. Angka ini meningkat dari 91,16% di 2016.

“Capaian rasio elektrikasi kita melebih target tahun ini sebesar 92,75%. Mudah-mudahan target 2019 sebesar 97% bisa dicapai,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andi Sommeng, di Ruang Sarulla, Gedung Sekjen Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Meski terus meningkat, Andi mengatakan masih banyak daerah yang rasio elektrifikasinya masih kurang. Utamnya pada wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Oleh karena itu, pemerintah memberikan kesempatan swasta melalui peningkatan sumber EBT setempat.

“Kebanyakan itu ada di Papua sekarang 60,74%, di NTT 60,74%, itu rata-rata di daerah 3T,” ujarnya.

Sementara itu, untuk kapasitas terpasang pembangkit sepanjang 2017 mencapai 60.000 mega watt (MW). Andi mengatakan, capaian kapasitas 60 GW ini belum melampaui target tahun 2017 62 GW. “Kita berharap kapasitas terpasang ini terus meningkat. 2018 kita naikan target 65 GW,”tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya