SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku bakal meminta setiap pemudik yang tiba di Kota Bengawan untuk menjalani karantina mandiri di lokasi yang sudah disiapkan.

Teknisnya, ketika pemudik itu baru tiba di stasiun, terminal, dan bandara dari daerah zona merah persebaran Covid-19, petugas akan langsung mengantarkan mereka ke Grha Wisata Niaga. Gedung berlantai dua tersebut dapat mengakomodasi sekitar 200-300an orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hanyut 36 Km, Jasad Anak Terjun ke Sungai di Klaten Ditemukan di Sragen

“Kami siapkan gedung itu, termasuk fasilitasnya, untuk karantina mandiri selama 14 hari seluruh pemudik yang ber-KTP Solo,” kata dia, dalam jumpa pers di Balai Mangantipraja, Kompleks Balai Kota Solo, Senin (30/3/2020).

“Kesehatan mereka akan dicek rutin setiap hari. Kalau sehat, ya, pulang, sedangkan apabila kondisinya memburuk bisa langsung dirujuk ke rumah sakit. Kami sedang menyiapkan seluruh fasilitasnya,” imbuh Rudy.

Kabar Pasien Corona Kabur, RSAL Mintohardjo: Tidak Benar!

Upaya tersebut dilakukan agar pemudik itu tidak langsung bertemu dengan keluarga maupun lingkungan sekitar di kampung halamannya. “Kalau ke rumah dulu, ya, sama saja. Jebol. Tapi yang sulit pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, kami perkuat jejaring di tingkat RT-RW agar bisa memantau lingkungannya,” jelas Rudy, panggilan akrabnya.

Selain Grha Wisata Niaga, Pemkot juga menyiapkan dua lokasi lain yakni Dalem Joyokusuman dan Dalem Priyosuhartan (rumah eks-rumah Djoko Susilo). Keduanya akan digunakan untuk merawat orang dalam pemantauan (ODP) kontak erat, kontak sosial, dan kontak area.

“Kami akan suplai logistik, tenaga medis, guru olahraga, guru tari, dan sebagainya. Di situ kan enggak mungkin diam, kalau masih ODP masih bisa aktivitas,” ucapnya.

Warga Tegalarum Karanganyar Lockdown Kampung hingga April 2020

Posko Covid-19

Pihaknya mengaku sudah menyiapkan anggaran untuk karantina tersebut dengan proyeksi kebutuhan tiga bulan ke depan. Di sisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, mengaku sudah membentuk posko 24 jam untuk melayani keluhan apapun terkait Covid-19.

Langkah ini dilakukan guna menyikapi banjirnya informasi yang belum jelas kebenarannya di tengah masyarakat. “Misanya, ada salah satu warga yang meninggal dan masyarakat sekitar khawatir apakah warga itu terjangkit Corona atau tidak. Posko salah satunya untuk melayani itu sehingga akan cepat terlayani apabila mereka meminta penanganan jenazahnya menggunakan standar penanganan Covid-19,” ucap Ahyani, dalam kesempatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya