SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Ginem, 70, seorang petani sayuran di Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu tewas diseruduk babi hutan saat tengah bercocok tanam di ladang, Minggu (14/7/2013) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban meregang nyawa di dalam perjalanan saat hendak dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (15/7/2013) menyebutkan saat kejadian korban bersama warga lainnya, Karni dan seorang wisatawan asal Desa Ngringo, Jaten bernama Iva Anggraeni. Kala itu, korban tengah bercocok tanam di ladang miliknya yang berada di pinggir hutan di lereng Gunung Lawu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tiba-tiba, seekor babi hutan berukuran besar berlari kencang dari dalam hutan. Babi itu langsung menyerang ketiga korban yang berada di ladang. Lantaran berusia lanjut, Ginem tak dapat berlari kencang dan langsung diseruduk babi hutan dari arah belakang. Korban menderita luka robek di sekujur tubuhnya seperti punggung dan pantat. Sementara dua korban lainnya hanya menderita luka ringan.

Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, mengatakan lokasi kejadian berbatasan langsung dengan hutan lindung Dlingo yang menjadi habitat babi hutan. Saat kejadian, hanya para korban yang berada di ladang sayuran. Warga setempat langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tawangmangu.

“Ukuran babi hutan yang menyerang warga cukup besar mungkin sebesar kambing dewasa. Kondisi di lokasi kejadian cukup sepi hanya para korban yang berada di ladang,” katanya kepada Solopos.com, Senin pagi.

Sementara babi hutan berlari masuk ke dalam hutan setelah menyerang para petani. Petugas dibantu warga setempat lantas mengejar babi hutan ke dalam hutan. Akhirnya, petugas berhasil melumpuhkan babi hutan dengan menembak di beberapa bagian tubuhnya.

Para korban dibawa ke puskesmas terdekat untuk diobati akibat diseruduk babi hutan. Lantaran luka robek yang diderita Ginem cukup parah maka dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Korban menghembuskan nafas terakhir sebelum sampai di rumah sakit.

“Lukanya cukup parah di bagin punggung, kemungkinan korban tewas kehabisan darah yang keluar dari lukanya,” jelasnya.

Menurut Kapolsek, babi hutan itu keluar dari hutan lantaran persediaan makanan dan minuman mulai menipis. Para warga setempat kerap menemukan jejak kaki babi hutan di ladang sayuran. Namun baru kali pertama babi hutan mengamuk dan menyerang warga.

Pihaknya mengimbau agar warga di lereng Gunung Lawu meningkatkan kewaspadaan saat berada di pinggir hutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya