Solopos.com, JAKARTA — Di tengah menguatnya Covid-19 di Indonesia, jumlah angka testing virus corona yang dilakukan pemerintah diketahui merosot. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memberikan penjelasan terkait dengan penurunan jumlah spesimen Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
“Kalau kita lihat hari ini sudah agak naik jadi 179.000, memang seven day averages kita di 218.000, kemarin karena ada hari libur, jadi sebagian laboratorium saat itu tidak beroperasi,” kilahnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7/2021).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Meski demikian, Airlangga mengatakan pemerintah telah mengikuti standar World Health Organization (WHO) dalam urusan testing penularan virus corona itu. Bahwa, menurutnya, jika positivity rate di bawah 5%, maka testing mingguan sebanyak 1 per 1.000 penduduk.
Baca Juga: Tak Mau Dikalahkan Tiktok, Instagram Kini Bukan Hanya Berbagi Foto
Dia menyampaikan, pemerintah pun telah menetapkan standar testing spesimen Covid-19 terbaru berdasarkan Instruksi Mendagri (Inmendagri). “Kemudian jika diatas 5%, guide line-nya berbasis jumlah penduduk di wilayah masing-masing, sudah masuk ke Inmendagri, jadi bisa dilihat secara spesifik per daerah dan per minimum testing,” jelasnya.
Adapun sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan penurunan jumlah testing disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti penurunan testing di akhir pekan atau keterlambatan input data yang berasal dari laboratorium ke pusat sistem data pemerintah.
Data Direvisi
Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) mencatat berdasarkan data Satgas, jumlah spesimen yang dites, Minggu (18/7/2021), sebanyak 192.918 sampel dan pada Senin (19/7/2021) hanya 160.686 sampel. Data ini kemudian direvisi oleh Satgas dengan laporan terbaru mencapai 193.437 sampel.
Hal ini membuat tambahan kasus turun dari kisaran 50.000-an ke 34.000-an. Padahal, jika dilihat dari positivity rate, masih cukup tinggi, dengan persentase 37,66%. Artinya, masih banyak orang yang tidak terdeteksi positif Covid-19.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kemenkes juga sudah menargetkan untuk meningkatkan tes nasional sampai 400.000 sehari. Alih-alih naik, malah terjadi penurunan, yang sebelumnya sempat menyentuh di atas 250.000 spesimen, ke bawah 200.000.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos