SOLOPOS.COM - Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia di Jakarta. (Bisnis-Samdysara Saragih)

Solopos.com, JAKARTA — Kecurigaan publik atas kegagalan tes wawasan kebangsaan para karyawan Komisi Pemberantasan Korupsi merebak. Muncul dugaan ada udang di balik tes wawasan kebangsaan alias TWK yang kini mengadang penyidik kasus kakap KPK.

Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny K. Harman bahkan terang-terangan menduga ada upaya "menggergaji" penyidikan kasus bansos Covid-19. Caranya menyingkirkan penyidik KPK yang menangani perkara ini lewat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Penyidik KPK kini terbelah antara kelompok pendukung pengusutan tuntas korupsi dana bansos dan yang tidak. Kelompok pendukung diberhentikan. Caranya cukup halus. Melalui tes wawasan kebangsaan. Rakyat tau tapi takut,” kata Benny dari akun Twitter-nya, seperti dikutip Tempo, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga: Zodiak Ini Menurut Astrologi Paling Ambisius

Benny telah mengizinkan cuitannya itu dikutip Tempo. Namun, dia enggan menyebutkan siapa nama penyidik tersebut. “Sudah tahu semua itu,” ujar Benny.

Sebelumnya, 75 pegawai KPK dinyatakan tak lolos dalam TWK yang merupakan bagian dari alih status menjadi ASN. Alih status ini konsekuensi dari Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terbaru.

Kasus Juliari Batubara

Beberapa sumber Tempo mengatakan pegawai yang dipecat memang sedang menangani perkara kakap seperti korupsi bansos Covid-19 yang menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Batubara. Selain itu, ada juga penyidik yang sedang menangani kasus suap izin ekspor benih lobster.

Mantan juru bicara KPK Febri Diansyah menguatkan kecurigaan ini. Dia mengatakan sejumlah penyidik KPK yang diduga akan disingkarkan tengah menangani kasus-kasus kakap.

“Sebut saja korupsi Bansos Covid-19, suap benur di KKP, kasus suap terkait izin di ESDM dengan tersangka Samin Tan, E-KTP dan Tanjungbalai,” kata Febri lewat akun Twitter-nya, 4 Mei 2021.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya