Tes SKD CPNS 5 Kabupaten di Lantai V Gedung LPPKS Karanganyar

Solopos.com, KARANGANYAR -- Lembaga Pemberdayaan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), Jatikuwung, Gondangrejo, Karanganyar akan digunakan untuk pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2019 lima kabupaten di Soloraya.

Pantauan Jumat (31/1/2020), lokasi tes di lantai V gedung LPPKS. Petugas dari masing-masing kabupaten saling membantu mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk media tes seperti laptop, PC, dan instalasi local area network (LAN).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Pengadaan Pemberhentian dan Informasi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sragen, Budi Yuwono, mengatakan lantai V gedung LPPKS akan digunakan sebagai lokasi tes SKD pada 3 hingga 26 Februari nanti.

Bikin Merinding! Kisah Penampakan Sosok Hitam Besar di TPU Untoroloyo Solo

Tempat tes akan dimanfaatkan secara bergantian oleh Kabupaten Sragen, Boyolali, Klaten, Wonogiri, dan Sukoharjo.

“Saat ini kami masih dalam proses persiapan. Nanti setelah menyelesaikan jaringan akan kami tes. Setelah itu baru dilakukan setting dan gladi. Setelah oke semua nanti ruangan akan dijaga dan disegel. Kemungkinan Minggu (2/2/2020) sore sudah disegel ruangannya,” ujar dia ketika ditemui di lokasi.

Pengumuman! Jalur Pendakian Merbabu Kembali Dibuka Sabtu (1/2/2020)

Sebagai informasi, jadwal tes SKD diawali dari Kabupaten Sragen 3-6 Februari 2020, Klaten 6-11 Februari 2020, Boyolali 11-17 Februari 2020, Wonogiri 17-22 Februari 2020, dan Sukoharjo 22-26 Februari 2020.  Peserta diwajibkan hadir 90 menit sebelum ujian dimulai. Setiap sesi akan diisi oleh 450 peserta sesuai jumlah komputer yang disediakan.

Kasubid Informasi dan Pengadaan Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Boyolali, Wisnu Prakosa, mengatakan dalam pelaksanaan tes pihaknya akan membagi jalur antrean menjadi dua untuk difabel dan nondifabel.

Dampak Proyek Flyover Purwosari Solo, Sistem Parkir di 3 Jalan Ini Diubah

Selain itu, pendamping juga disiapkan untuk peserta difabel yang mengikuti ujian.

“Nanti untuk peserta yang difabel, hamil atau sakit tidak akan ikut antrean ada jalur sendiri dan aksesnya naik lift. Kalau yang non difabel tetap antre dan naik lewat tangga. Memang sengaja kami pisah aksesnya nanti karena memang butuh perlakuan yang khusus untuk kasus tertentu,” kata dia.