SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes swab Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya memperbanyak tes PCR Covid-19. Pemerintah menargetkan dalam waktu dekat bisa memeriksa 30.000 lantaran untuk saat ini, tes baru bisa mencapai belasan ribu.

Sementara Aman, RSUD Gemolong Sragen 0 Pasien Positif Covid-19, Perawat Tetap Siaga

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Hal ini sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Muhadjir dalam siaran pers seagaimana ditertibkan Kantor Berita Antara, mengaku optimistis target Presiden Joko Widodo agar pengujian spesimen bisa mencapai 10.000 per hari dapat terwujud.

Bahkan untuk saat ini yang perlu disiapkan adalah untuk mencapai target 30.000 per hari. "Kalau kita lihat untuk mencapai 20.000 tidak begitu sulit. Karena per 6 Mei itu sudah tercatat 13.333 tes yang bisa dilakukan. Sehingga ini saya kira bukan hal mustahil. Malah seharusnya kita bisa memikirkan bagaimana mencapai target 30.000," katanya, Sabtu (6/6/2020).

4 Kali Mediasi, 4 Kali Deadlock, Bagaimana Nasib 3.000 Karyawan Tyfountex?

Dia mengatakan percepatan pengujian spesimen akan sukses dengan adanya relawan. Maka dia menekankan agar Kemendikbud, Kemenkes dan Kemenristek untuk bisa menggerakkan secara masif perekrutan relawan khususnya untuk tingkat magister S-2 dibidang kesehatan masyarakat, keperawatan dan mikrobiologi molekurel. "Kalau ini bisa dilakukan saya optimis," katanya.

Muhadjir mengatakan Kemenko PMK juga mengkoordinasikan kementerian dan lembaga agar proses pelacakan diperbanyak agar kasus Covid-19 dapat dilacak penyebarannya secara cepat. Salah satu instrumen penting adalah peningkatan tes PCR Covid-19.

Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Sragen Capai 77,14%

Dia juga meminta agar tim peneliti vaksin Covid-19 yang dibidangi oleh Kemenristek/BRIN terus dimotivasi dan didukung proses kerjanya agar bisa menghasilkan vaksin secara cepat demi kemandirian bangsa.

"Kalau kita bisa memotivasi mereka, mereka bisa bekerja dengan semangat dan syukur-syukur kalau kita bisa lebih duluan menemukan vaksin. Kalau kita gagal mempercepat penemuan vaksin pasar itu akan dijarah produsen luar negeri. Dan ini sangat bagus kalau kita hindari ruang itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya