SOLOPOS.COM - Pj. Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo (kanan), bersama Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memberikan paparan terkait situasi penanganan Covid-19 Jateng di Kantor Pemprov Jateng, Selasa (14/9/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengklaim angka positivity rate terus turun dan mendekati standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Jateng, Prasetyo Aribowo, dalam paparannya saat rapat penanganan Covid-19 di Kantor Pemprov Jateng, Kota Semarang, Selasa (14/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terus Digenjot

Prasetyo menyebut rasio testing dan tracing di Jateng terus digenjot. Bahkan di pekan ke-36, rasio testing Jateng mencapai 217,58%.

“Jumlah itu meningkat dari pekan kemarin yang berada di angka 147,77%. Dan kalau dilihat dari testing harian, pada tanggal 12 September kemarin testing kita mencapai 258,90% dalam sehari,” ujar Prasetyo.

Baca Juga: Brebes PPKM Level 4 Lagi, Gubernur Sebut Warga Tak Disiplin 

Prasetyo mengatakan sejumlah daerah di Jateng juga telah mencapai rasio testing di atas 100%.

Namun ada tujuh kabupaten/kota yang rasio testing masih di bawah 100%.

“Tapi tidak ada daerah yang  rasio testing-nya di bawah 50%,” ujar Prasetyo.

6 Kabupaten

Sedangkan untuk 6 kabupaten/kota yakni Kudus, Jepara, Batang, Rembang, Klaten, dan Temanggung, rasio tracing sudah memenuhi target, yakni 15 orang per satu kasus positif.

“Untuk itu, kami minta semua daerah untuk meningkatkan tracing sesuai rasio yang ditentukan,” jelasnya.

Prasetyo menyebutkan untuk positivity rate di Jateng saat ini juga terus mengalami penurunan.

Baca Juga: Waspada! Bukan Hanya Corona, TBC Juga Jadi Ancaman Serius 

Ia mengklaim angka positivity rate Jateng mencapai 6,01%, atau turun dari pekan sebelumnya yang berada di angka 9,65%.

Meski demikian, angka positivity rate Jateng ini belum memenuhi standar WHO.

Kurang 5 Persen

Badan Kesehatan Dunia itu menetapkan standar positivity rate suatu wilayah adalah kurang dari 5%.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengingatkan semua daerah untuk tidak mengendorkan testing dan tracing.

Menurutnya, cara itu penting dilakukan untuk mengetahui kondisi masyarakat yang sebenarnya.

“Termasuk kami sudah membeli alat tes whole genome sequencing [WGS] untuk mendeteksi apakah ada varian baru atau tidak. Saya minta setiap daerah mulai mengambil sampel untuk dites menggunakan WGS,” ujar Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya