SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Pemerintah Malaysia memutuskan tidak akan lagi mengumumkan kasus harian Covid-19 setiap petang namun akan diumumkan pada esok harinya bersama data-data yang lain.

“Mulai besok laporan jumlah kasus harian positif Covid-19 tidak akan diumumkan pada petang hari yang sama,” ujar Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin di Kuala Lumpur, Rabu (16/2/2022) seperti dilansir Antaranews.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Khairy mengatakan jumlah kasus harian akan diumumkan bersama data-data yang lain pada pukul 10.00 keesokan harinya untuk mendapatkan data sepenuhnya.

Baca Juga: Sudah Divaksin 2 Kali, 4 Lansia di DIY Meninggal Gegara Covid-19

Dia mengatakan jumlah kasus baru akan dirilis bersama dengan data untuk kategori lain seperti pemanfaatan tempat tidur, jumlah pasien dalam perawatan intensif dan jumlah pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan.

“Langkah ini efektif mulai besok, dengan jumlah kasus harian Jumat hanya akan dirilis pada Sabtu pagi,” katanya.

Dia mengatakan perubahan ini bertujuan agar bisa melihat data kasus harian beserta data lain seperti angka rawat inap untuk mengurangi faktor ketakutan akan jumlah kasus harian.

Baca Juga: Malaysia Terbitkan UU, Mulai Generasi 2005 Dilarang Merokok

“Ini akan melibatkan perubahan pola pikir. Daripada melihat 20.000 kasus atau 30.000 kasus setiap hari, kita harus melihatnya dengan metrik lain dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang situasi sebenarnya,” katanya. Khairy mengatakan langkah itu sejalan dengan norma-norma internasional.

Sebelumnya, Pemerintah Malaysia melaporkan 27.831 kasus baru Covid-19 pada Rabu, rekor tertinggi sejak 24.599 kasus tercatat pada 26 Agustus 2021. Negara tersebut hingga kini mencatat 3.111.514 kasus selama pandemi.

Menurut Dirjen Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah, dari jumlah kasus baru pada Rabu itu, 20.128 kasus (72,32 persen) di antaranya adalah pasien dalam kategori 2 dan 7.606 kasus (27,33 persen) adalah pasien dalam kategori 1. Selebihnya, 59 kasus pasien kategori 3, 28 kasus kategori 4 dan 10 kasus kategori 5.

Baca Juga:Hiii Ada Ular di Kabin, Pesawat Mendarat Darurat di Malaysia

Malaysia membedakan kasus ke dalam lima kategori menurut tingkat keparahannya. Kategori 1 adalah pasien tak bergejala, kategori 2 bergejala ringan, kategori 3 adalah pasien yang menderita radang paru-paru, kategori 4 adalah pasien yang memerlukan bantuan oksigen dan kategori 5 adalah pasien kritis.

Noor Hisham mengatakan hingga pukul 17 sebanyak 1.269 pasien masih dirawat di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 841 pasien (66,3 persen) adalah pasien kategori 1 dan 2, dan 428 kasus (33,7 persen) adalah pasien kategori 3 hingga 5.

“Meskipun ketika kasus diuji dan baru didiagnosis kebanyakan pasien dalam kategori yang rendah, ada pasien yang kesehatannya mulai merosot pada hari berikutnya dan perlu dimasukkan ke rumah sakit atau Pusat Karantina dan Perawatan Covid-19 [PKRC],” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya