Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan ada tiga jenderal bintang satu Polri yang terlibat dalam kejanggalan kasus tewasnya Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Dua jenderal sudah terungkap yakni mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan Karo Provos Divpropam Polri Brigjen Pol Benny Ali.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dua jenderal itu sudah dimutasi ke Mabes Polri sebagai perwira tinggi pelayanan masyarakat (pati yanma) Polri.
Nama Hendra Kurniawan dan Benny Ali termasuk dalam 10 pejabat Polri yang dimutasi Kapolri karena diduga terkait dengan carut marut kasus Brigadir J.
Baca Juga: Daftar 9 Perwira Polri yang Diduga Terlibat Kasus Ferdy Sambo
Namun ada satu jenderal bintang satu yang masih menjadi tanda tanya, siapa dan apa jabatannya.
Hingga berita ini diturunkan identitas perwira tinggi Polri itu masih misterius.
Berdasarkan dokumentasi Solopos.com, ada dua jenderal yang sempat menjadi kontroversi di awal penanganan kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.
Baca Juga: Kasus Brigadir J Lambat, Kabareskrim: Ada Polisi Hilangkan Barang Bukti
Pertama adalah Kepala Biro Pengamanan Lingkungan Internal Divisi Profesi dan Pengamanan (Karo Paminal Propam) Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
Pihak keluarga Brigadir J menuding Brigjen Pol Hendra Kurniawan melakukan intimidasi kepada mereka dan melarang membuka peti jenazah saat tiba di rumah duka.
Atas polemik tersebut, Hendra Kurniawan dicopot dari jabatannya dan digantikan Brigjen Pol Anggoro Sukartono.
Baca Juga: Kasus Brigadir J, Kapolri: 25 Polisi Disidang Etik, Bisa ke Pidana
“Untuk menjaga independensi, transparansi, dan akuntabel. Pada malam hari ini Pak Kapolri memutuskan untuk menonaktifkan dua orang. Menonaktifkan Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan. Kedua, dinonaktifkan adalah Kapolres Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, Minggu (24/7/2022).
Nama Hendra Kurniawan akhirnya pada Kamis malam terkonfirmasi sebagai salah satu pejabat Polri yang dimutasi karena terlibat kasus Brigadir J.
Baca Juga: 15 Pejabat Polri Dimutasi Terkait Brigadir J, Termasuk Ferdy Sambo
Jenderal kedua yang menuai kontroversi adalah Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan.
Ahmad Ramadhan yang kali pertama memberi pernyataan ke publik soal dugaan pelecehan Brigadir J terhadap isteri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Baca Juga: Kapolri: 25 Polisi Diduga Merekayasa dan Hilangkan BB Kasus Brigadir J
Ahmad Ramadhan juga menyatakan kasus yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo adalah baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.
Belakangan Polri meralat bahwa apa yang terjadi bukan baku tembak melainkan penembakan terhadap Brigadir J sehingga Bharada E ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.
Mempertanyakan
Keluarga Brigadir J mempertanyakan ketidakprosionalan Polri, khususnya Karopenmas Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, dalam memberi informasi ke masyarakat.
“Semalam melalui konfrensi pers Mabes Polri menyatakan bahwa apa yang dilakukan Bharada E bukanlah pembelaan diri sebagaimana yang dimaksud pasal 49 KUHP. Lalu bagaimana pertanggungjawaban Karopenmas Polri dan yang lainnya terhadap statement yang sudah mereka keluarkan di awal,” tanya Martin Lukas, salah satu pengacara keluarga Brigadir J.
Baca Juga: Irjen Ferdy Sambo dengan Sorot Mata Tajam Minta Maaf Dua Kali ke Institusi Polri
Benarkah Karopenmas Mabes Polri Jenderal Ahmad Ramadhan termasuk dalam jenderal bintang satu yang mendapat sanksi dari Kapolri?
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
