SOLOPOS.COM - Bilik masih terpasang di selter pengungsian Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Klaten, Selasa (7/12/2021). Sejak status Gunung Merapi berada pada level siaga. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Selter pengungsian untuk mengantisipasi gelombang pengungsi dari wilayah lereng Gunung Merapi di Klaten masih disiagakan. Seluruh selter hingga kini masih steril dari berbagai kegiatan selain untuk mengantisipasi jika warga dari wilayah lereng Merapi mengungsi.

Di Klaten ada tiga selter pengungsian. Yakni di Desa Kebondalemlor, Kecamatan Prambanan, Desa Menden, Kecamatan Kebonarum, serta Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko. Sejak status aktivitas Merapi dinaikkan dari level waspada ke siaga pada 5 November 2020 lalu, sejumlah persiapan dilakukan. Sebagai antisipasi jika ada pengungsian dari warga wilayah lereng Merapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain selter pengungsian tersebut, ada selter pengungsian di tingkat desa yang disebut dengan tempat evakuasi sementara (TES) yang sebelumnya sudah disiapkan. Ketiga TES itu berada di Desa Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo yang berada di Kecamatan Kemalang.

Baca juga: Cek Dampak Erupsi Semeru, Jokowi Janji Segera Bangun 2.000 Rumah

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, memastikan hingga kini selter pengungsian dalam posisi disiagakan sejak Gunung Merapi berstatus siaga. Dia menambahkan bilik yang menjadi ruang bagi pengungsi juga masih terpasang.

Pemasangan bilik tersebut dilakukan untuk memenuhi penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Bilik masih tetap, tidak diowah-owah,” kata Rujedi saat ditemui di BPBD Klaten, Selasa (7/12/2021).

Dia mengatakan imbauan untuk tetap waspada terhadap potensi erupsi Gunung Merapi tetap dilakukan. Hal itu termasuk imbauan terhadap ancaman potensi banjir lahar hujan memasuki musim penghujan seperti saat ini.

Baca juga: Rawan Kecelakaan, Ini 11 Area Black Spot di Wilayah Klaten

Dari hasil komunikasi dengan BPPTKG belum lama ini, Rujedi mengatakan aktivitas guguran awan panas dan lava pijar masih terjadi. Namun, hingga kini luncuran material masih berada pada radius maksimal sekitar 3 km.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pada rapat koordinasi dengan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) serta camat, agar tetap waspada dan secara aktif melihat perkembangan aktivitas Merapi. Hal itu dia sampaikan menanggapi erupsi yang terjadi di Gunung Semeru, Jawa Timur.

Mulyani juga meminta aga selter pengungsian kembali dicek untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu aktivitas Merapi meningkat hingga warga harus dievakuasi. “Prinsipnya di wilayah Klaten ada selter pengungsian yang sudah disiapkan. Sudah kami minta untuk dibersihkan dan dirapikan. Warga juga kami imbau untuk tetap waspada dan tenang,” kata Mulyani.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya