Solopos.com, PURBALINGGA — Kepolisian Daerah Jawa Tengah atau Polda Jateng mengklaim telah mengungkap jaringan judi online terbesar di wilayahnya. Jaringan judi online terbesar di Jateng itu digerakkan atau peladennya berada di Kamboja.
Tempat judi online yang diklaim terbesar di Jateng itu berada di wilayah Desa Bojongasir, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga. Tempat judi online itu digerebek aparat Ditreskrimum Polda Jateng bersama Polres Purbalingga pada Jumat (19/8/2022) malam.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ada enam tersangka pelaku judi online yang diamankan dalam operasi tersebut. Keenam tersangka itu memiliki peran masing-masing yakni sebagai operator, penghubung server, penyokong dana, hingga pemasaran.
“Untuk saat ini, di Jawa Tengah, ini yang terbesar yang kami ungkap,” ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com dari Bidhumas Polda Jateng, Sabtu siang.
Kapolda Jateng juga mengungkapkan jika server judi online terbesar di Jateng itu berpusat di Kamboja. “Jadi ada satu tersangka yang pernah sekolah di Kamboja. Di sana dia belajar servernya. Pulang ke sini dia bikin slot untuk dihubungkan ke server di Kamboja,” ungkap Kapolda Jateng.
Baca juga: Judi Online Terbesar di Jateng Digerebek! Ini Lokasinya
Kapolda Jateng menambahkan modus operasi rumah judi online terbesar di Jateng itu yakni dengan menjual slot ke pelanggan yang tinggal di rumah-rumah mewah. Diperkirakan, modus semacam ini banyak terjadi di wilayah Jateng.
Oleh karenanya, Polda Jateng pun hingga kini masih melakukan pengembangan dan pendalaman untuk mencari apakah ada pelaku lain dari jaringan tempat judi online terbesar di Jateng itu.
“Saya sudah perintahkan Dirreskrimum dan Dirreskrimsus untuk membongkar semuanya,” tegas pria yang pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo itu.
Baca juga: Kapolda Beri Instruksi, Puluhan Penjudi di Jateng Ditangkap
Sementara itu, dari rumah judi online terbesar di Jateng yang ada di Purbalingga itu, polisi turut mengamankan satu unit komputer, tiga handphone, satu unit laptop merek Macbook, tiga buku tabungan, dan empat kartu ATM.
“Jangan coba-coba bermain ilegal di wilayah Jateng. Akan kami tindak tegas,” tegas Kapolda Jateng.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
