SOLOPOS.COM - Kakak kedua dari Takdir Sunaryati, 40, saat diwawancarai di rumah duka di Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo. (Harian Jogja/Hadir Yudi Suprobo)

Solopos.com, KULONPROGO--Jasad seorang perempuan ditemukan dalam sebuah bangunan di kawasan Dermaga Wisata Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kulonprogo, Jumat (2/4/2021).

Diduga, perempuan tersebut menjadi korban aksi pembunuhan yang pelakunya juga sebelumnya telah menghabisi nyawa seseorang wanita bernama Dessy Sri Diantary.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko mengatakan penemuan mayat perempuan di kawasan wisata pantai Glagah kali pertama diketahui oleh dua orang pemancing bernama Deni, 23 dan Bima Yuda, 21, warga Temon, Kulonprogo pada sekitar pukul 20.00 WIB malam.

"Awalnya kedua saksi ini masuk ke dermaga menggunakan senter. Keduanya, melihat ada kaki selonjor, lalu tanya sama pemancing lain ternyata tidak mengetahui hal itu. Karena penasaran mereka kemudian mengecek kembali ke dalam (bangunan dermaga). Keduanya melihat ada sosok perempuan dalam kondisi telentang dan tidak bergerak," kata Aris pada Minggu (4/4/2021).

Baca Juga: 17 ABK Barokah Jaya Dikabarkan Hilang Seusai Dua Kapal Bertabrakan Di Indramayu

Mengetahui kejadian tersebut, kedua saksi kemudian melaporkan penemuan mayat perempuan ke Pos Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulonprogo. Selanjutnya, Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo meneruskan laporan penemuan tersebut ke sejumlah unsur, termasuk polisi.

"Mendapat laporan tersebut, petugas di pos jaga langsung terjun ke lokasi penemuan, disusul personel kepolisian dari Polres Kulonprogo, Polairud Glagah, Polsek Temon, PMI, Puskesmas 2 Temon dan pihak terkait lainnya. Kemudian jasad dievakuasi ke RSUD Wates untuk keperluan pemeriksaan," terangnya.

Baca Juga: AHY Sambangi PP Muhammadiyah, 4 Hal Dibahas

Tanda-Tanda Kekerasan

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Kulonprogo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh tim identifikasi Satreskrim Polres Kulonprogo dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) identitas korban perempuan diketahui bernama Takdir Sunaryati, 21, warga Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.

"Saat ditemukan, korban menggunakan kaos warna biru dengan jaket kain kotak-kotak warna hitam putih, celana panjang jeans warna biru, memakai jam tangan warna pink di lengan kiri, memakai sepatu warna coklat merk Gravici, menggunakan anting di telinga kanan dan kirinya, serta menggunakan kaki palsu," ungkapnya.

Pada Sabtu (3/4/2021), korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara, Kapanewon Kalasan Sleman, untuk dilakukan otopsi setelah sempat dibawa ke RSUD Wates pada Jumat (2/4/2021).

Baca Juga: Update Covid-19: Kasus Baru DKI Jakarta Tertinggi, Jateng Keempat

Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan kepada jasad korban, ditemukan tanda kekerasan tumpul berupa luka memar pada puncak kepala sisi kanan. Dua buah luka memar pada telapak tangan kanan.

Sedangkan, berdasarkan pemeriksaan dalam yang dilakukan kepada jasad korban, ditemukan sejumlah temuan. Di antaranya, pelebaran pembuluh darah pada organ dalam. Darah warna gelap dan encer.

Kemudian, resapan darah pada kulit kepala sisi atas kanan. Resapan darah pada tulang tengkorak bagian atas kanan. Pembengkakan pada jaringan otak besar, otak kecil. Pendarahan pada bilik otak belakang. Terakhir, memar pada batang otak.

"Oleh karena itu, disimpulkan penyebab kematian korban adalah kekerasan akibat benda tumpul pada kepala sisi atas kanan yang mengakibatkan pendarahan bilik otak dan memar batang otak, sehingga menyebabkan penekanan pusat pernafasan dan mati lemas (asfiksia)," ungkap Jeffry.

Baca Juga: Tak Ada Anggaran Lagi, Mensos Risma Tegaskan Penyaluran BST Tak Akan Diperpanjang

Pelaku Ditangkap

Kematian Takdir Sunaryati ternyata menyingkap benang merah kasus dugaan pembunuhan yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah Kulonprogo. Hasil pemeriksaan maraton yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Kulonprogo diketahui jika korban dugaan pembunuhan dengan korban Takdir Sunaryati dan sebelumnya Dessy Sri Diantary yang juga merupakan korban dugaan pembunuhan didalangi oleh satu orang.

Informasi tersebut diketahui oleh polisi setelah melakukan penyelidikan kasus kematian Takdir Sunaryati yang ternyata juga penyandang disabilitas. Tangan kanan Takdir hanya mempunyai dua jari. Sedangkan, kaki kirinya harus diampu oleh kaki palsu di bagian bawah lutut.

Baca Juga: Dukung UKM, Accor Teken Kerja Sama Dengan Kemenkop-UKM Dan Smesco

Setelah identitas korban diketahui, maka tim gabungan Satreskrim Polres Kulonprogo menggali informasi dari keluarga korban terkait kronologis perginya korban dari rumah dan bersama siapa.

"Kami mendapatkan saksi berinisial SA, 21, warga, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, yang merupakan rekan korban. Dari saksi tersebut, intinya menerangkan bahwa saksi melakukan komunikasi via WhatsApp dengan korban sebelum ditemukan meninggal dunia," terang Jeffry.

"Korban bilang ke saksi jika sedang pergi dengan seorang laki-laki yang diketahui bernama Nurma Andika Fauzy, 21, KalurahanTawangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo," sambung Jeffry.

Berbekal data yang diperoleh, maka petugas melakukan pencarian terhadap Nurma Andika Fauzy di wilayah kapanewon Pengasih. Polisi melakukan pencarian di wilayah Padukuhan Ngruno, Kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.



Baca Juga: Antisipasi Pemudik Nekat, Polri Siapkan 333 Titik Penyekatan

Pelaku berhasil ditemukan di sana (Padukuhan Ngruno, Kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo). Polisi berhasil mengumpulkan alat bukti yang cukup dan keterangan pelaku yang mengakui bahwa dirinya lah yang telah menghabisi nyawa Takdir Sunaryati. Pelaku membawa kabur barang berharga korban seperti handphone, dompet, dan sepeda motor.

"Diketahui, Nurma Andika Fauzy, 21, KalurahanTawangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo juga menjadi dalang pembunuhan seorang wanita di Wisma Sermo beberapa waktu lalu yang korbannya bernama Dessy Sri Diantary," kata Jeffry.

Dikonfirmasi terpisah, kakak kedua dari Takdir Sunaryati, 40, mengatakan jika keluarga tak habis pikir dengan kematian tragis yang menimpa korban. Selama ini, pelaku kerap bermain di rumah korban. Pelaku juga sudah dianggap saudara sendiri.

"Pelaku bahkan pada Minggu (28/3/2021) sempat ke rumah. Kami minta agar pelaku dihukum setimpal. Kalau bisa dihukum mati. Pelaku kenal dengan korban karena dulu sering main bareng," kata Sunardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya