SOLOPOS.COM - Ilustrasi (nunodias.deviantart.com)

Ilustrasi (nunodias.deviantart.com)

SLEMAN-Tersangka pencurian pupuk, Jumeri alias Slamet, 50, warga Grabag, Magelang, tewas kehabisan darah di RS Bhayangkara Polda DIY, Kamis (20/12/2012) dini hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumeri tertembus timah panas dibagian paha karena berusaha melarikan diri saat tertangkap tangan mencuri di rumah warga di Seyegan, Sleman.

Informasi yang dihimpun Harian Jogja, Jumeri bersama komplotannya mencuri di rumah warga di Desa Margoluwih, Seyegan, Rabu (19/12/2012) dini hari itu. Ia bersama kawanan yang diduga lebih dari 4 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Gerombolan itu datang menggunakan mobil dan membawa alat setrum. Saat pencurian berlangsung, korban teriak sehingga mengundang warga berdatangan.

Anggota Reserse Kriminal Polres Sleman yang melintas di sekitar lokasi kejadian langsung melakukan pengejaran. Kawanan lainnya berhasil lolos. Nahas bagi Jumeri, timah panas yang dimuntahkan polisi menembus betis dan pahanya.

Polisi lantas membawa Jumeri ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan. Namun, sehari kemudian dia meninggal dunia.

Kerabat korban yang datang ke Polres Sleman mengaku kaget mendapat kabar meninggalnya Jumeri akibat ditembak. Namun, setelah mendapat penjelasan polisi, keluarga Jumeri menerimanya.

“Kami menerima dengan lapang dada kejadian ini sebagai takdir. Sekarang jenazahnya sudah dimakamkan tadi siang pukul 14.00 WIB di Seyegan,” kata salah satu keluarga Jumeri, Mono.

Mono beserta rombongan dari Grabag Magelang tiba di Jogja Kamis (20/12/2012) pukul 09.00 WIB dan langsung membawa jenazah Jumeri. Jumeri dimata keluarga dikenal belasan tahun tidak pulang. Bahkan, dua cucunya yang masih kecil belum pernah melihat kakeknya itu. “Dia punya anak satu juga jarang dijenguk” kata mono.

Kapolsek Seyegan AKP Supri Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya pengejaran terhadap kawanan pencuri di wilayahnya. “Yang mengejar dari Polres Sleman. TKP Margoluwih Seyegan,” katanya.

Sementara informasi berbeda disampaikan Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin. Ia mengatakan tidak ada penembakan saat pengejaran kawanan pencuri pupuk di Margomulyo, Seyegan itu. Menurutnya Jumeri tewas karena sakit.

“Saya sudah cek ke anggota amunisi masih lengkap. Hanya ada satu tembakan peringatan saja,” katanya.

Saat ditangkap, Jumeri melarikan diri dan bersembunyi di kali. Karena kondisinya kelelahan sehingga lemas. Polisi juga sempat membawa Jumeri ke RSUD Sleman, kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara.

Ditambahkan Heru, selain Jumeri, pihaknya juga mengamankan Kabul 45 dan Taufik, 35, keduanya warga Magelang. Sementara dua pelaku lainnya masih buron.

Polisi juga mengamankan mobil Grand Max bernomor polisi H 1685 H yang digunakan tersangka mencuri pupuk. Kini polisi masih mengembangkan kasus pencurian dengan pemberatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya