SOLOPOS.COM - Ilustrasi ISIS (Istimewa)

Solopos.com, MELBOURNE — Polisi anti teroris Australia menembak mati seorang laki-laki yang telah menusuk dua orang petugas, Selasa (23/9/2014) malam. Menurut laporan stasiun TV ABC yang dikutip Bloomberg, orang tersebut sudah diawasi dan dicurigai ingin menyerang Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.

Pemuda 18 tahun itu ditembak pada tengah malam setelah menyerang petugas yang berada di luar pos polisi di tenggara Melbourne. Di tempat itu, dia ditanyai petugas yang sedang melakukan penyelidikan.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Kepada wartawan, Kepala Polisi Federal Australia, Bruce Giles, mengatakan saat itu petugas sedang menyelidiki laporan bahwa pemuda telah mengibarkan bendera ISIS.

“Informas yang kami terima menyebutkan bahwa orang itu beraksi sendirian,” kata Giles, Selasa tengah malam. Namun Giles tidak berkomentar saat ditanya kabar bahwa orang itu telah mengirim ancaman untuk Tony Abbott.

Bulan ini, Australia meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme pada level tertinggi dalam satu dekade terakhir. Sikap ini terkait menguatnya pendukung ISIS di negara itu. Pekan lalu, pemerintah setempat mengatakan polisi menggagalkan rencana pembunuhan yang diduga dilakukan anggota ISIS dalam sebuah operasi anti teroris terbesar di negara itu.

Pemerintah Tony Abbott sendiri mengakui ada 60 orang Australia yang ikut bertempur bersama kelompok militan ISIS dan 20 di antaranya sudah kembali ke negara itu. Pemerintah setempat berencana melarang warganya untuk bepergian ke wilayah konflik dan membatalkan paspor mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya