SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Densus 88 (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Teror ISIS diduga terkait kasus pelemparan bom ke Gubernur Sulsel. Tersangkanya telah ditangkap polisi.

Solopos.com, MAKASSAR — Proses penangkapan Ustadz Muhammad Basri oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Jumat (24/4/2015) pagi tadi, berlangsung sangat cepat. Hanya menghabiskan waktu kurang dari lima menit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Okezone.com, Penangkapan terhadap Ustaz Basri berlangsung di depan apotik Bungadia, Jl. Manuruki, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Lokasinya sekitar 50 meter dari pangkalan ojek di mana para tukang ojek sempat melihat kejadian penangkapan tersebut.

Seorang saksi mata, Muhammad Satria alias Baso, 53, menjelaskan saat sedang duduk bersama para tukang ojek, dirinya sempat menyaksikan langsung penangkapan Ustaz Basri pada pagi hari itu. Awalnya, Ustaz Basri melintas dengan sepeda motor di depan pangkalan ojek. Tiba-tiba, terdengar bunyi benturan dan terdengar teriakan warga bahwa ada kecelakaan.

“Saya langsung mengarahkan pandangan ke arah motor Ustaz Basri karena dia yang barusan lewat dan ternyata benar. Bunyi gubrak itu berasal dari motor Ustaz Basri yang jatuh di pinggir jalan. Saya dan dua tukang ojek berusaha mendekat, tetapi orang-orang bersenjata lengkap yang turun dari mobil sambil teriak ‘jangan mendekat’,” ungkap Satria, Jumat (24/4/2015).

Karena berpikir orang bersenjata pistol adalah petugas kepolisian, Satria dan warga serta tukang ojek memilih mundur. Sementara itu, Ustaz Basri sudah tengkurap di samping motornya. Tangannya terikat di punggung belakang.

“Ringkas sekali kejadiannya. Terdengar pekikan Allahu Akbar oleh Ustaz Basri sebelum akhirnya dibawa pergi oleh orang bersenjata. Mereka mengunakan mobil putih diikuti mobil hitam dari belakang menuju arah belakang Jalan Manuruki,” ujar bapak dua anak ini.

Ustaz Basri adalah pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Tanfidzul Alquran yang memiliki sekolah agama tidak jauh dari lokasi penangkapan. Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Anton Setiadji sebelumnya mengakui adanya penangkapan atas ustaz tersebut. Hanya saja Kapolda tidak menjelaskan kronologis kejadian dengan alasan tidak tahu.

Menurut Polri, tersangka terkait kasus pelemparan benda diduga bom ke Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). “Tersangka mengetahui perencanaan pelemparan bom ke Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol. Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Agus Rianto mengatakan tersangka juga berperan dalam memfasilitasi pemberangkatan warga negara Indonesia ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). “Menampung pula para DPO teroris,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya