SOLOPOS.COM - Aparat Polres Klaten mengambil pecahan sisa bom molotov yang dilempar oleh orang tak dikenal di pabrik konstruksi besi dan baja di Desa Drono, Kecamatan Ngawen, Klaten, Senin (16/7) siang. Diduga pelemparan bom molotov ke pabrik itu dipicu oleh persaingan bisnis.(Espos/Farid Syafrodhi)

Aparat Polres Klaten mengambil pecahan sisa bom molotov yang dilempar oleh orang tak dikenal di pabrik konstruksi besi dan baja di Desa Drono, Kecamatan Ngawen, Klaten, Senin (16/7) siang. Diduga pelemparan bom molotov ke pabrik itu dipicu oleh persaingan bisnis.(Espos/Farid Syafrodhi)

KLATEN–Pabrik konstruksi besi dan baja di Desa Drono, Kecamatan Ngawen, Klaten dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal, Senin (16/7/2012) dinihari. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Diduga motif pelemparan bom adalah persaingan bisnis.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com, pelemparan bom itu terjadi di CV Wahyu Kembar Abadi, Senin dinihari sekitar pukul 02.30 WIB. Sebelum kejadian, salah satu pekerja di pabrik tersebut, Sandi Dadang S, 19, melihat dua orang berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio. “Mereka mondar-mandir di depan pabrik saat saya jaga malam,” ujar Sandi saat ditemui wartawan di lokasi pabrik, Senin siang.

Saat itu Sandi sama sekali tidak menaruh curiga kalau kedua orang itu akan melakukan kejahatan. Namun seketika itu Sandi terkejut, saat kedua orang tak dikenal itu melemparkan bom molotov ke arah pabrik. Api pun berkobar hingga lebih kurang tiga meter dan membakar tali, dinding dan atap pabrik. Selain itu api juga sempat menghanguskan pintu besi pesanan para pembeli. “Begitu tahu apinya berkobar, saya langsung mengambil air untuk memadamkannya. Pelaku langsung langsung kabur mengendarai motornya,” terang Sandi.

Sementara itu, pemilik pabrik, Agus Susilo Pribadi, 48, mengaku baru mengetahui kejadian tersebut setelah diberitahu oleh karayawannya, Senin pukul 06.30 WIB. Ia pun mengecek sejumlah besi yang berada di gudang pabrik. Setelah mengetahui ada pelemparan bom, Agus langsung melaporkan hal itu kepada polisi.

Ia mengaku masih beruntung karena bom itu tidak sampai dilempar hingga ke dalam gudang. “Bom itu hanya terlempar sampai pabrik bagian depan. Kalau sampai ke dalam mungkin bisa membakar semuanya, karena di dalam ada tinner yang mudah terbakar,” ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya