SOLOPOS.COM - TEROR BOM--Bunyi pesan pendek berisi ancaman bom di Kantor Setda Pemkab Klaten yang diterima sejumlah pejabat, Jumat (11/5/2012). (Espos/Moh Khodiq Duhri)


TEROR BOM--Bunyi pesan pendek berisi ancaman bom di Kantor Setda Pemkab Klaten yang diterima sejumlah pejabat, Jumat (11/5/2012). (Espos/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN–Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mendapat ancaman bom melalui pesan singkat dari oknum yang mengaku dikecewakan oleh Bupati Sunarna, Jumat (11/5/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Kantor Setda Pemkab Klaten, ancaman bom dari short message service (SMS) diterima oleh sejumlah pejabat seperti Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Joko Roekminto; Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Yulihadi, dan pejabat lain. “SMS itu saya terima pukul 09.11 WIB. Setelah itu SMS itu saya kirimkan ke Kepala Satpol PP,” papar Yulihadi saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.

SMS yang dikirim dari nomor tak dikenal itu berbunyi <I>Tlh kami pasang bom peledak di kantor pemkab klaten yg sewaktu waktu akan kami ledakkn hari ini..(kelmpk orang2 yg dikcwkan bpt sunarna)<I>. Setelah menerima SMS itu, Yulihadi berusaha menghubungi balik nomor tersebut. Akan tetapi, nomor asing tersebut tidak aktif. “Nanti kami meminta polisi untuk melacak pemilik nomor tersebut,” papar Yulihadi.

Kepala Satpol PP, Bambang Giyanto yang menerima terusan SMS dari Yulihadi segera melaporkan teror bom tersebut ke Polres Klaten. Satpol PP juga melakukan penyisiran dan memeriksa setiap kendaraan yang masuk ke Kantor Setda Pemkab Klaten. Namun dari hasil penyisiran, tidak ditemukan benda-benda yang mencurigakan. Penyisiran akan kembali dilanjutkan setelah Tim Gegana dari Polda Jateng tiba.

Saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Bupati Klaten mengaku baru mengetahui adanya teror bom tersebut. Sebelumnya dia hanya diminta sejumlah pejabat tidak masuk kantor untuk sementara waktu. “Saya cuma diberitahu untuk sementara jangan ke kantor tetapi tidak diberitahu alasannya apa,” kata Bupati.

Disinggung adanya orang-orang yang mengaku dikecewakan oleh dirinya, Bupati menanggapi hal itu sebagai sebuah kewajaran. “Alhamdulillah kalau ada yang kecewa pada saya. Itu artinya ada kekurangan yang harus diperbaiki pada kebijakan yang saya buat. Setiap kebijakan biasanya memang tidak luput dari pro dan kontra,” kata Sunarna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya