SOLOPOS.COM - Tersangka YS (kanan, memakai penutup kepala) saat diperiksa di ruang Satreskrim Polres Sleman, Kamis (3/3/2016). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Teror bom di sebuah sekolah di Sleman telah terungkap

Harianjogja.com, SLEMAN – Drama teror bom di Jogja Green School terungkap. Pelaku ditangkap Satreskrim Polres Sleman, Rabu (2/3/2016). Tersangka berinisial YS, 36, warga Ngaglik, Sleman mengaku panik setelah mengirim teror melalui pesan singkat.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

“Setelah kami periksa, tersangka sudah mengakui perbuatannya. Motif karena kesal, tersangka diminta segera mengembalikan BPKB milik saksi korban yang dipinjamnya,” ungkap Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Sepuh Siregar , Kamis (3/3/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

(Baca Juga : TEROR BOM : Jogja Green School Diteror Bom, Siswa Dievakuasi)

Saat diwawancara YS mengaku panik setelah meneror sekolah tersebut. Karena pihak sekolah langsung melapor ke polisi dan informasi yang berkembang di masyarakat kian heboh. Hal itu tidak pernah diperkirakan sebelumnya olehnya.

“Setelah itu [mengirim teror sms], saya panik karena beritanya heboh, tidak terpikirkan bakal seperti itu,” ujar pria yang berprofesi sebagai calo tanah ini.

Tindakan meneror sekolah itu dilakukan, karena ia merasa kecewa kepada saksi korban dalam hal ini Wisnu Broto. Alasannya, Wisnu selalu meminta dirinya segera mengembalikan BPKB yang ia pinjam. Sementara ia sudah menggadaikan BPKB itu untuk pinjaman sebesar Rp5 juta dan belum memiliki uang untuk menarik jaminan tersebut.

“Kecewa saja lalu spontanitas ingin menakut-nakuti lewat sms,” ucapnya.

Adapun bunyi sms yang dikirim YS kepada Wisnu adalah, “Selamat pagi bapak yang terhormat, silahkan evakuasi anak anak karena bom sudah terpasang di sekolah istri anda… silahkan percaya atau tidak…. JIHAT KEBATHILAN’.

Sepuh menegaskan antara tersangka dengan saksi korban sudah saling mengenal. Terbukti saksi korban meminjam BPKB miliknya sebagai jaminan utang di bank tersebut. Tetapi karena kecewa kemudian meneror saksi korban menggunakan nomor ponsel baru dengan membeli kartu perdana agar sulit dikenali.

Sebelumnya sebuah sekolah berbasis alam, Jogja Green School yang berlokasi di Dusun Jambon RT04/RW22 Trihanggo, Gamping, Sleman mendapat ancaman teror bom dari orang tak dikenal pada awal Februari lalu. Peristiwa ini membuat geger, Tim Jibom Satbrimob Polda DIY dikerahkan untuk menyisir sekolah tetapi tak ditemukan benda mencurigakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya