SOLOPOS.COM - Sejumlah sukarelawan berusaha mengevakuasi korban kecelakaan antara bus Sugeng Rahayu dengan mobil pikap di simpang empat Pos Lantas Kota Sragen, Minggu (22/8/2021).(Istimewa/PMI Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Satlantas Polres Sragen mengembangkan penyelidikan terkait kasus kecelakaan lalu lintas antara bus Sugeng Rahayu dan mobil pikap pengangkut sayuran di simpang empat Pos Lalu Lintas Kota Sragen, Minggu (22/8/2021).

Berdasar informasi yang dihimpun di lapangan dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Satlantas Polres Sragen, kecelakaan itu dipicu oleh sopir bus Sugeng Rahayu yang menerobos lampu lalu lintas di simpang empat Pos Lantas Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain menerobos lampu lalu lintas, bus itu juga berniat menerobis jalur lawan arah di sebelah kanan mengingat jalur di sebelah kiri tengah ditutup water barrier selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Baca Juga: Tesla Belum Terkalahkan Rajai Penjualan EV Global

Namun, bus itu akhirnya bertabrakan dengan mobil pikap pengangkut sayuran yang tengah melaju dari arah Pasar Bunder. Sejauh ini, polisi belum menetapkan sopir bus, Setiawan, 37, warga Selomerto, Wonosobo, sebagai tersangka.

“Sopir bus belum kami tetapkan sebagai tersangka. Sekarang masih tahap pemeriksaan saksi-saksi,” ujar Kanit Laka, Ipda Irwan Marviyanto, mewakili Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Ilham Syafiantoro Sakti, kepada Solopos.com, Senin (23/8/2021).

Sebelumnya diberitakan, aksi ugal-ugalan di jalan lagi-lagi ditunjukkan oleh bus Sugeng Rahayu di simpang empat Pos Lantas (Poltas) Kota Sragen, Minggu (22/8/2021) pagi sekitar pukul 03.40 WIB. Karena melanggar lampu lalu lintas, bus jurusan Solo-Surabaya berpelat nomor W 7073 UZ itu menabrak mobil pikap pengangkut sayuran berpelat nomor AD 1696 ZN.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kecelakaan itu bermula ketika bus Sugeng Rahayu yang dikemudikan Setiawan, 37, melaju dari arah Solo menuju arah Ngawi. Diduga warga Selomerto, Wonosobo, itu mengemudikan bus itu dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di lokasi, lampu lalu lintas menyala merah.

Bukannya mengurangi kecepatan lalu berhenti, bus itu justru tetap tancap gas. Padahal, jalur dari arah Solo menuju jantung Kota Sragen itu sudah ditutup oleh water barrier. Untuk menghindari tabrakan dengan water barrier, sopir bus itu banting setir ke kanan.

Baca Juga: Banyak Anak Jadi Korban KDRT Gegara PJJ, Nadiem Ingin PTM Segera Digelar

Bus Sugeng Rahayu itu hendak melawan arus dengan melewati jalur kanan yang sedianya dipakai untuk kendaraan yang melaju dari arah berlawanan. Nahas, tiba-tiba dari arah selatan atau Pasar Bunder, melaju mobil pikap pengangkut sayur yang dikemudikan Nur Susanto, 38, warga Banjarejo, Slendro, Gesi, Sragen. Bus itu menghantam mobil pikap hingga semua dagangan berantakan ke jalan.

“Suaranya sangat keras. Sopir mobil pikap sempat terpental. Penumpang di sebelah kiri katanya membuka pintu, namun akhirnya jatuh di permukaan aspal. Sayuran berantakan memenuhi jalan,” ujar Rahmad, 40, salah seorang pengguna jalan asal Ngrampal yang kebetulan berada di sekitar lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya