SOLOPOS.COM - Sejumlah sukarelawan berusaha mengevakuasi korban kecelakaan antara bus Sugeng Rahayu dengan mobil pikap di simpang empat Pos Lantas Kota Sragen, Minggu (22/8/2021).(Istimewa/PMI Sragen)

Solopos.com, SRAGEN–Aksi ugal-ugalan di jalan lagi-lagi ditunjukkan oleh bus Sugeng Rahayu di simpang empat Pos Lantas (Poltas) Kota Sragen, Minggu (22/8/2021) pagi sekitar pukul 03.40 WIB. Karena melanggar lampu lalu lintas, bus jurusan Solo-Surabaya berpelat nomor W 7073 UZ itu menabrak mobil pikap pengangkut sayuran berpelat nomor AD 1696 ZN.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kecelakaan itu bermula ketika bus Sugeng Rahayu yang dikemudikan Setiawan, 37, melaju dari arah Solo menuju arah Ngawi. Diduga warga Selomerto, Wonosobo, itu mengemudikan bus itu dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di lokasi, lampu lalu lintas menyala merah. Bukannya mengurangi kecepatan lalu berhenti, bus itu justru tetap tancap gas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal, jalur dari arah Solo menuju jantung Kota Sragen itu sudah ditutup oleh water barrier. Untuk menghindari tabrakan dengan water barrier, sopir bus itu banting setir ke kanan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Massal di LP Sragen, 33 Napi Tak Divaksin Gegara NIK Tak Diketahui

Dagangan Berantakan

Bus Sugeng Rahayu itu hendak melawan arus dengan melewati jalur kanan yang sedianya dipakai untuk kendaraan yang melaju dari arah berlawanan. Nahas, tiba-tiba dari arah selatan atau Pasar Bunder, melaju mobil pikap pengangkut sayur yang dikemudikan Nur Susanto, 38, warga Banjarejo, Slendro, Gesi, Sragen.

Bus itu menghantam mobil pikap hingga semua dagangan berantakan ke jalan. “Suaranya sangat keras. Sopir mobil pikap sempat terpental. Penumpang di sebelah kiri katanya membuka pintu, namun akhirnya jatuh di permukaan aspal. Sayuran berantakan memenuhi jalan,” ujar Rahmad, 40, salah seorang pengguna jalan asal Ngrampal yang kebetulan berada di sekitar lokasi.

Kanit Laka, Ipda Irwan Marviyanto, mewakili Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Ilham Syafiantoro Sakti, mengatakan mobil patroli Satlantas Polres Sragen juga terkena imbas akibat kecelakaan itu. Karena terbentur sejumlah water barrier, mobil patroli Satlantas itu juga mengalami lecet di sana sini.

Baca Juga: 154 Peserta CPNS Sragen Tak Lolos Administrasi Ajukan Sanggahan, BKPSDM Pastikan Enggak Ngefek

“Pengemudi Sugeng Rahayu tidak dapat menguasai laju kendaraan hingga membentur mobil pikap dan rambu-rambu lalu lintas. Mobil patroli Satlantas hanya terkena imbas dari rambu-rambu dan water barrier,” terang Ipda Irwan kepada Solopos.com.

Mendapat laporan itu, sejumlah relawan dari PMI Sragen dan PSC 119 Sukowati datang ke lokasi untuk mengevakuasi korban. Terdapat tiga korban akibat kecelakaan itu.

Mereka adalah sopir pikap Nur Susanto dan kedua orang tuanya, Wakidi, 57, dan Wanti, 54, yang jadi penumpang. Nur Susanto dalam kondisi sadar dengan luka sobek pada kepala bagian samping. Wakidi luka pada pelipis kanan dan mengeluhkan pusing. Sementara Wanti dalam kondisi sadar, sobek kepala bagian belakang dan mengeluhkan pusing.

“Relawan mengevakuasi tiga korban ke IGD RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen menggunakan mobil ambulans Rescue Medic 02 PMI Sragen,” ujar Wakil Ketua PMI Sragen, Suwarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya