SOLOPOS.COM - Bus Batik Solo Trans (BST) Koridor 5 berhenti di depan Pasar Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo Senin (17/1/2022). (Solopos-Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Moda transportasi massal Batik Solo Trans (BST) koridor 5 resmi beroperasi penuh dengan dijalankannya 23 unit bus di rute tersebut per Senin (17/1/2022). Meskipun begitu, terdapat kendala masih banyaknya masyarakat khususnya yang berusia lanjut masih kebingungan dengan metode pembayaran saat akan menaiki BST.

Pantauan Solopos.com di halte depan Pasar Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, frekuensi atau jarak waktu kedatangan bus BST di koridor 5 sudah sesuai dengan janji Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo yaitu di antara 8 menit hingga 12 menit. Meskipun di depan pasar banyak masyarakat khususnya yang berbelanja di Pasar Bekonang, namun hanya segelintir masyarakat menaiki moda transportasi di koridor yang diluncurkan pada akhir 2021 tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Juru parkir Pasar Bekonang, Andre, mengatakan banyak masyarakat berminat untuk menaiki BST koridor 5. Namun, dia mengungkapkan masyarakat khususnya yang dari pasar masih bingung dengan cara pembayaran untuk menaiki BST. Pasalnya, dia mengakui banyak pengunjung pasar yang tidak terlalu mengikuti teknologi.

Baca juga: Asyik! BST Koridor 5 Sukoharjo Beroperasi Penuh per 17 Januari 2022

“Itu kan bayarnya pakai kartu. Masih banyak yang bingung dapat kartunya di mana, isinya bagaimana. Lalu cara bayarnya bagaimana. Kalau ibu-ibu yang datang ke pasar pakai cara itu banyak yang malas, karena dianggap ribet. Padahal aslinya banyak yang mau [naik BST],” ucap dia ketika berbincang dengan Solopos.com di lokasi.

Tahunya Bayar Pakai Uang

Senada diungkapkan salah seorang warga, Wardi, yang mengaku tidak terlalu paham bagaimana cara untuk mengakses BST. Menurutnya, Pemkab Sukoharjo diharapkan lebih gencar mengedukasi dan memberi tahu cara yang mudah dipahami oleh masyarakat yang tidak terlalu paham dengan teknologi.

“Karena kurang sosialisasi. Banyak yang belum paham. Kalau orang-orang seperti saya ini kan tahunya bayar pakai uang. Kalau pakai kartu masih bingung,” beber dia.

Baca juga: Kembali Disorot, Ini Sederet Kejadian Viral Seputar BST Solo

Terpisah, Kepala Dishub Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, mengatakan menindaklanjuti masukan masyarakat terkait hal tersebut. Dia berjanji akan semakin gencara dalam hal edukasi. Sehingga BST bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat tanpa kecuali.

“Sebenarnya kami sudah gencar juga edukasi. Tapi kami berterima kasih dengan masukan ini. Kami jadi tahu apa yang harus kami evaluasi. Saya janji akan semakin gencar untuk edukasi,” beber dia.

Selain itu, Toni menambahkan BST yang beroperasi di Sukoharjo hingga saat ini masih digratiskan bagi masyarakat. Penggunaan kartu e-money atau aplikasi Teman Bus saat menaiki BST hanya ditujukan untuk menghitung jumlah penumpang.

“Kami masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan terkait kapan BST di Sukoharjo berbayar. Sementara ini masih gratis. Kartu itu hanya untuk menghitung penumpang saja. Pakai kartu tanpa saldo juga masih bisa naik. Nanti kartunya bisa didapatkan di Indomaret, Alfamart, atau bank terdekat. Mengisi saldonya di tempat itu juga bisa,” papar dia.

Baca juga: Pedagang Keluhkan Pasar Bekonang Sukoharjo Sepi Usai Dibangun 2 Lantai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya