SOLOPOS.COM - Puncak Natas Angin, Pegunungan Muria, Kabupaten Kudus (Instagram/@explorekudus)

Solopos.com, KUDUS – Gunung Muria yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah, menyimpan mitos larangan pacaran yang begitu legendaris dan terkenal di masyarakat.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, salah satu desa yang terletak di kawasan Gunung Muria terlarang untuk dikunjungi pasangan kekasih. Pasangan kekasih yang berkunjung di wilayah itu akan terkena kutukan patah hati atau putus.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Sejarawan Kudus, Sancaka Dwi Supani, menyebut jika mitos orang berpacaran bakal putus setelah berkunjung ke Desa Colo yang terletak di lereng Gunung Muria sudah ada sejak zaman dulu. Mitos itu pun masih dipercayai hingga kini.

Baca Juga:  Ini Sumber Kekayaan Ustaz Yusuf Mansur: dari Saham hingga Usaha Kuliner

Lalu, bagaimana awal mula mitos larangan pacaran di Gunung Muria ini muncul?

Menurut dia, dulunya Desa Colo di Gunung Muria sering digunakan muda-mudi untuk berpacaran. Bahkan ada yang sampai kelewat batas. Padahal, salah satu sunan Walisongo, Sunan Muria telah memberikan peringatan agar jangan ada yang memiliki niatan negatif saat berkunjung ke kawasan Colo.

“Ceritanya, dulu Sunan Muria pernah menyampaikan kalau niat untuk ke Colo itu harus yang baik. Seperti mengaji atau ziarah. Jangan dicampuri hal lainnya,” kata Sancaka, dikutip dari Murianews.com.

Baca Juga: Deretan Kuliner Porsi Jumbo di Soloraya, Kamu Pernah Coba?

Dari cerita awal mula munculnya mitos larangan berpacaran di Gunung Muria dia pernah melihat beberapa pasangan kekasih yang putus usai pacaran dari Colo.

“Ada juga dulu saya tahu sendiri tahun 1980 itu ada yang lagi pacaran di bawah pohon, tiba-tiba pohonnya kena petir. Tapi memang tidak putus, hanya seperti itu kan semacam peringatan,” tuturnya.

Baca juga:  Ini Dia Istri Ustaz Yusuf Mansur yang Jarang Tersorot Kamera

Mitos Larangan Pacaran di Gunung Muria Sebagai Peringatan

Dia mengatakan dengan adanya mitos itu juga menjadi peringatan kepada pasangan kekasih agar tidak berbuat di luar batas saat berkunjung ke Desa Colo. Hal itu dikarenakan di Colo terdapat makam Sunan Muria yang dikenal sakral dan dikeramatkan oleh sebagian orang.

“Imbauan saya kalau bisa dihormati. Jangan dilanggar karena memang bisa dibilang di situ terdapat makam Sunan Muria. Rasanya tidak pas kalau digunakan untuk hal-hal yang tidak bagus,” terangnya.

Baca Juga: Ada Pohon di Sukoharjo Dipercaya Bisa Datangkan Jodoh, di Mana?

Senada disampaikan Kepala Desa Colo, Mochamad Destari Andryasmoro, yang menyebut adanya mitos orang berpacaran bakal putus kalau berkunjung ke Colo. Menurutnya, mitos itu sebagai pengingat kepada pasangan kekasih yang berkunjung ke Colo agar tidak berbuat yang melanggar norma maupun agama, seperti berzina.

Meski demikian, ada juga orang yang sebelumnya jomlo atau tidak punya pasangan, justru mendapat berkah dipertemukan dengan pasangannya saat berziarah ke makam Sunan Muria di Colo. “Laki-laki dan perempuan yang sama-sama single ketika sedang di Colo, mereka misal sama-sama tidak kenal, tapi akhirnya jadi berjodoh ya ada juga,” ujarnya.

Baca Juga:  Tak Ingin Lukai Istri, Puspo Wardoyo Sebut Poligami dengan Pindah Tugas

Terlepas dari mitos larangan berpacaran di Gunung Muria,  melansir portal milik Pencinta Alam Remaja SMA N 1 Pati, gunung ini memiliki keindahan alam dengan lima puncak. Beberapa di antaranya, Puncak Natas Angin, Puncak 29, Puncak Argowiloso, Puncak Abiyoso, dan juga. Puncak Agrojembangan,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya