SOLOPOS.COM - Warga melintas di kawasan Alun-alun Klaten, Selasa (14/12/2021). Saat malam tahun baru, alun-alun bakal ditutup pemkab untuk mencegah munculnya kerumunan. (Solopos.com/ Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Adakah yang tahu arti dari nama Klaten, sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Provinsi DI Yogyakarta?

Kabupaten yang terkenal dengan wisata airnya ini memiliki cerita sejarah yang menarik untuk diulas, termasuk makna dari nama Klaten itu sendiri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Lalu, apa kira-kira arti nama dari Klaten?

Baca Juga: Ada yang Mau Pinjam Piala Liga 2 Persis Solo, Ini Reaksi Kocak Gibran

Sebagaimana pernah diulas di situs resmi Pramuka Klaten, ada dua versi tentang asal usul Klaten.

Ada yang menyebut Klaten berasal dari kata kelati atau buah bibir. Kemudian, kata ini kemudian berubah menjadi Klaten.

Baca Juga:  Kabar Rio Ramadhan Meninggal Dipastikan Hoaks, Akun Medsosnya Dihack

Sementara itu, versi kedua dari Klaten memiliki arti nama dari Melati. Kata Melati berubah menjadi Mlati hingga Klati. Untuk memudahkan dalam pengucapannya, kata Klati diubah menjadi Klaten.

Melati adalah nama seorang kiai yang datang di suatu tempat hutan belantara. Kiai Melati Sekolekan, nama lengkap dari Kiai Melati, menetap di tempat itu. Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang menjadi Klaten yang sekarang.

Baca Juga: Misteri Perempuan Berkulit Mirip Ikan di Waduk Gebyar Sragen

Dukuh tempat tinggal Kiai Melati oleh masyarakat setempat lantas diberi nama Sekolekan. Daerah tersebut kemudian berkembang menjadi Sekalekan hingga sekarang.

Kiai Melati dikenal sebagai sosok yang berbudi luhur dan lagi sakti. Karena kesaktiannya itu perkampungan itu aman dari gangguan perampok. Setelah meninggal dunia, Kiai Melati dikuburkan di dekat tempat tinggalnya.

Baca Juga: Ayah Meninggal-Ibu Sakit, Bocah SD Ini Jualan Snack di Jalanan Solo

Sama seperti arti namanya, sejarah berdirinya kabupaten ini juga mempunyai beragam versi. Menurut artikel yang tayang di portal resmi milik Pemkab Klaten, sejarah Klaten tak bisa lepas dari dua sosok abdi dalem Kraton Mataram yang bernama Kiai dan Nyai Melati.

Mereka ditugaskan oleh raja untuk menyerahkan bunga Melati dan buah Joho untuk menghitamkan gigi para putri kraton. Guna memenuhi kebutuhan bunga Melati untuk raja, Kiai dan Nyai Mlati menanami sawah milik Raden Ayu Mangunkusuma, istri Raden Tumenggung Mangunkusuma yang saat itu menjabat sebagai Bupati Polisi Klaten.

Baca Juga: Apa Itu Sedekah Subuh dan Bagaimana Cara Melakukannya?

Tidak ditemukan sumber sejarah tentang akhir riwayat Kiai dan Nyai Melati. Silsilah Kiai dan Nyai Melati juga tidak diketahui. Bahkan penduduk Klaten tidak ada yang mengakui sebagai keturunan dua sosok penting ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya