SOLOPOS.COM - Ratusan personel gabungan mengikuti apel gelar pasukan mantap praja Pilkada Sukoharjo di Alun-alun Satya Negara, Kamis (3/9/2020). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Apa arti dari Sukoharjo, kabupaten yang terletak di Jawa Tengah dan dijuluki sebagai Kota Gadis?

Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Solo ini menyimpan pesona tersendiri. Mulai dari beragam kulinernya, perusahaan tekstilnya, dan juga wisata sejarah di Keraton Kartasura.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan hanya itu saja, Sukoharjo juga memiliki wisata yang tak kalah menarik, seperti Gunung Sepikul, Gunung Gajah Mungkur, hingga The Heritage Palace.

Baca Juga:  Potret Masjid Tertua di Jateng, Beneran Mirip Masjid Agung Demak?

Terlepas dari itu, banyak yang belum mengetahui tentang arti nama Sukoharjo, kabupaten di Jawa Tengah yang dijuluki Kota Gadis ini.

Dalam bahasa Jawa, Sukoharjo terbagi menjadi dua kata, yakni Suka dan Raharja. Di mana secara keseluruhan memiliki makna Bumi yang selalu senang dan makmur.

Baca Juga:  Ini Nama yang Digunakan Stasiun Jebres Solo di Awal Berdirinya

Lalu, bagaimana awal mula kabupaten ini berdiri? Ternyata Sukoharjo dahulu merupakan kawedanan, yang menjadi satu wilayah Kabupaten Kutha Surakarta, di bawah pemerintah Keraton Solo.

Melansir situs resmi Pemkab Sukoharjo, dengan munculnya gerakan anti swapraja kala itu, maka pada 15 Juli 1946 dibentuklah Karesidenan Surakarta. Dengan aturan tersebut, pemerintahan di bawah Keraton Solo maupun Pura Mangkunegaran sudah tidak berlaku lagi.

Baca Juga:  Stasiun Jebres Disebut Jadi Cikal Bakal Wabah Pes di Solo, Masa Sih?

Keadaan ini membuat para pemimpin untuk membentuk kabupaten baru di luar Kota Solo agar tiga kawedanan, yakni Sukoharjo, Bekonang, dan Kartasura, yang menjadi satu di daerah yang juga dijuluki sebagai Kabupaten Jamu ini.

Kemudian, pemerintahan kala itu menunjuk KRMT Soewarno Honggopati Tjitrohoepojo untuk menjadi Bupati Sukoharjo.

Baca Juga:  Selain Jadi Juru Kunci Gunung Merapi, Ini Pekerjaan Mas Asih Sekarang

Kampung Larangan di Sukoharjo

Sejarah lahirnya Sukoharjo juga tak bisa dilepaskan dari keberadaan Kampung Larangan yang berada di seberang Pasar Ir Soekarno atau sebelah utara rumah dinas Bupati Sukoharjo.

Kampung Larangan ini juga menjadi asal usul adanya kabupaten yang dijuluki sebagai Kota Gadis ini, Dahulu, Kampung Larangan merupakan kompleks Kawedanan Larangan yang dibentuk Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kawedanan Larangan meliputi beberapa bangunan termasuk yang kini menjadi Kantor Satlantas Polres Sukoharjo dan Stasiun Sukoharjo.

Baca Juga:  Kamu Bisa Dapat Mobil Daihatsu Rocky Seharga Rp120.000, Kok Bisa?

Pembentukan Kawedanan Larangan berawal setelah Perang Jawa pada 1825-1830. Kala itu, pemerintah Kolonial Belanda menekan Keraton Solo agar menegakkan hukum secara tegas terhadap pelaku kejahatan.

Kawedanan Larangan yang kemudian menjadi asal usul berdirinya Sukoharjo dibentuk bersama kawedanan lainnya seperti Boyolali, Ampel, Kartasura, dan Sragen. Kala itu, Kampung Larangan dipimpin wedana yang bertugas menegakkan norma bagi masyarakat yang melanggar hukum di wilayah tersebut. Ada beberapa penjara di bagian belakang gedung kawedanan yang disiapkan untuk pelanggar hukum.

Baca Juga:  Apakah Hidrosefalus pada Anak Bisa Sembuh?

“Gedung Kawedanan Larangan sekarang menjadi kampung yang dipenuhi permukiman penduduk, hanya menyisakan Stasiun Sukoharjo dan Kantor Satlantas Polres Sukoharjo. Keduanya masih kokoh berdiri dan digunakan masyarakat untuk bepergian hingga sekarang,” terang pegiat budaya Sukoharjo, Bimo Wijanarko, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (27/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya