SOLOPOS.COM - Ilustrasi jamu (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Julukan Kabupaten atau Kota Jamu lekat dengan eksistensi Kabupaten Sukoharjo yang berada di kawasan Soloraya, Provinsi Jawa Tengah. Sejak lama, Sukoharjo dikenal sebagai penghasil maupun pelaku usaha jamu tradisional, khususnya di Kecamatan Nguter.

Menelusuri asala usul julukan Kota Jamu itu, pada 2015, berdasarkan catatan Solopos, Sukoharjo ditetapkan sebagai Kabupaten Jamu. Pendeklarasian Sukoharjo sebagai Kabupaten Jamu dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani di Alun-alun Sukoharjo, Rabu (1/4/2015). Hal ini ditindaklanjuti dengan pencanangan Sukoharjo sebagai destinasi wisata jamu oleh Menko PMK, Puan Maharani, dengan pemukulan gong di halaman Gedung Setda Sukoharjo, Senin (18/3/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tumbuhnya industri jamu di Sukoharjo berawal dari potensi industri jamu dari hulu ke hilir, mulai dari kebun tanaman obat herbal, usaha mikro kecil menengah (UMKM) jamu, jamu gendong, hingga industri obat tradisional. Sejak dahulu kala, warga Nguter umumnya para wanita telah terbiasa meracik aneka dedaunan dan rempah-rempah menjadi minuman jamu.

Baca juga: Sudah Tahu Belum Lur? Ini Loh 6 Julukan Kondang Sukoharjo

Ekspedisi Mudik 2024

Lambat laun, racikan jamu dari tangan ibu-ibu Nguter ini mulai dikenal oleh warga Sukoharjo, bahkan luar daerah sekitarnya. Jamu yang dihasilkan ada beras kencur, kunir asem, temulawak, jamu pahitan, jamu pegel linu, dan lainnya. Jamu-jamu ini dikemas dalam botol atau gendul dengan dimasukkan dalam bakul dan digendong di belakang punggung dan dibawa berkeliling. Cara menjual jamu seperti itu pun akhirnya dikenal dengan sebutan jamu gendong.

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, penjual jamu gendong beralih menggunakan sepeda onthel hingga motor untuk menjual jamu-jamu tersebut. Tak cuma di Sukoharjo dan sekitarnya, warga Nguter yang merantau pun turut memopulerkan jamu tradisional di perantauan. Lambat laun, racikan jamu Sukoharjo telah diproduksi dan dikemas secara pabrikan hingga dijual ke luar Pulau Jawa.

Pasar Jamu Nguter

Sukoharjo yang punya julukan Kota Jamu merupakan satunya-satunya kabupaten yang memiliki pasar jamu, yakni Pasar Jamu Nguter. Di pasar ini tersedia aneka empon-empon sebagai bahan baku utama pembuatan jamu tradisional. Selain itu ada pula produk jamu yang telah dikemas dengan bungkus sachet yang lebih praktis.

Baca juga: Industri Jamu Sukoharjo Harus Inovatif dan Adaptif Posisikan Jamu Sebagai Minuman Gaya Hidup

“Saat ini, terdapat 2.513 UMKM jamu di Sukoharjo. Usaha jamu yang dilakukan antara lain penjual jamu gendong, penjual jamu keliling, warung jamu, pengilingan jamu, pedagang jamu racikan, pengusaha jamu instan,” ujar Asisten II Sekda Sukoharjo, Widodo, Senin (12/4/2021), seperti dilansir laman resmi pemkab Sukoharjo sukoharjokab.go.id.

sukoharjo kota jamu
Bupati Etik Suryani bersama Wakil Bupati Agus Santosa saat meluncurkan Gerakan Minum Jamu, Senin (12/4/2021). (sukoharjokab.go.id)

Sebagai upaya memberdayakan UMKM jamu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani per April 2021 lalu mewajibkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melaksanakan rutinitas minum jamu setiap hari Jumat. Budaya minum jamu tersebut juga diberlakukan untuk BUMD dan juga swasta.

Bupati mengatakan, selama ini Sukoharjo terkenal sebagai sentra industri jamu. Untuk itu, menjadi kewajiban semua pihak untuk mendukung keberadaan jamu di Sukoharjo agar pelaku usaha jamu semakin maju dan berkembang.

“Sukoharjo punya pasar khusus jamu, yakni Pasar Nguter yang tidak dimiliki daerah lain. Untuk itu, pemerintah daerah menginisiasi gerakan minum jamu tersebut agar ke depan menjadi perilaku masyarakat sehari-hari,” papar Bupati.

Dijual di Situs Online

Pada bagian lain, Ketua Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) Sukoharjo, Suwarsi Moertedjo, beberapa waktu lalu, mendorong pengembangan industri jamu agar memiliki daya saing dan berkelanjutan di masa pandemi Covid-19. Para pelaku usaha jamu harus inovatif dengan memanfaatkan pesatnya teknologi informasi.

Produk jamu dari Pasar Nguter bakal dijual di situs jual beli online. Hal ini sejalan dengan pencanangan Kabupaten Sukoharjo sebagai destinasi wisata jamu pada pertengahan 2020. Lokasi destinasi wisata jamu di sentra industri jamu dan pasar tradisional yang menyediakan berbagai jenis jamu di wilayah Nguter.

Sementara itu, peneliti jamu dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau UNESCO pada Desember 2021 lalu mendatangi sentra industri jamu Nguter, Sukoharjo. Hal ini bagian dari upaya pengajuan nominasi jamu sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) tingkat dunia.

Baca juga: Wah! Peneliti Jamu dari UNESCO Kunjungi Sentra Jamu Nguter Sukoharjo

Jamu akan diusulkan masuk nominasi WBTB di level internasional melalui UNESCO pada 2022. Produk jamu dinilai memiliki keunikan sebagai warisan nenek moyang yang berkhasiat menjaga kebugaran dan menjaga sistem imun tubuh di tengah pandemi Covid-19. Sebelumnya, jamu telah ditetapkan sebagai WBTB Indonesia oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Ristek) pada 2019.

Peneliti nominasi jamu UNESCO, Erwin Jarot Skripsiadi, mengatakan proses pengajuan nominasi jamu sebagai WBTB dunia dilakukan dengan melakukan survei di Kampung Jamu Wonolopo di Semarang, Kampung Jamu Kiringan di Bantul, laskar jamu gendong di Jakarta, komunitas jamu gendong di Surabaya dan sentra industri jamu di Nguter, Sukoharjo.

“Jamu memiliki keunikan tersendiri karena banyak kampung jamu lintas daerah di Indonesia. Kemudian, saat ini masyarakat global sedang dilanda wabah Covid-19. Ini momentum jamu diusulkan sebagai nominasi WBTB melalui UNESCO pada tahun depan,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com di Pendapa Graha Satya Praja (GSP) di kompleks Gedung Setda Sukoharjo, Jumat (10/12/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya