SOLOPOS.COM - Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, belum lama ini. (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Kabupaten Sragen di Jawa Tengah populer dengan julukan Bumi Sukowati. Namun tidak semua orang paham alasan kenapa Kabupaten Sragen disebut Bumi Sukowati.

Untuk mendapat jawaban itu maka kita harus mundur jauh ke belakang. Karena ini berkaitan dengan sejarah berdirinya Kabupaten Sragen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perlu diketahui, awal berdirinya kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ini tak bisa lepas dari perjuangan Pangeran Mangkubumi ketika melawan penjajah Belanda.

Berdasarkan fakta sejarah dan sejarah lisan yang berkembang di Sragen, nama Sukowati lebih tua dibandingkan nama Sragen.

Pegiat Sejarah Sukowati, Jarwanto, dalam dialog budaya bertajuk Cah Sragen Wong Sukowati yang digelar Badan Kesbangpol Sragen pada Kamis (11/10/2018) mengatakan nama Sukowati muncul dalam sejarah Ratu Baka yang terletak di wilayah Yogyakarta.

Baca Juga: Resmi Beroperasi, Ini Dia Pasien Pertama RSUD Sukowati Tangen Sragen

Nama Sukowati, kata dia, sudah muncul pada zaman Rakai Panangkaran pada abad VII. Saat itu ada raja bawahan Rakai Panangkaran yang bernama Rakai Walaning Pu Kumbayoni yang diduga menyingkir ke daerah yang dinamakan Sukowati pada saat perang.

Wilayah yang ditempati Rakai Walaning Pukumbayoni itulah yang dipercaya sebagai cikal bakal Bumi Sukowati.

“Nama Sragen baru muncul pada masa perang Mangkubumi berdasarkan cerita Sukro Djogosarkoro. Dalam cerita itu, Pangeran Mangkubumi diprediksi menjadi raja karena ada tanda huruf Buddha di dahinya. Prediksi itu disampaikan Ki Rantam yang selanjutnya diberi nama Ki Ageng Sukowati karena setelah mendengar itu Pangeran Mangkubumi bersabda menamai daerah itu sebagai Dukuh Sukowati,” ujarnya.

Dari Tumenggung Alap-Alap

Berdasarkan cerita yang sama, Jarwanto menyampaikan nama Sragen muncul setelah Tumenggung Alap-alap menyerahkan hidangan makanan dan legen (fermentasi dari sari gula kelapa) dalam tebok [tempat makanan] dan bumbung (tempat minuman dari bambu) yang dibawa menggunakan tongkat.

Baca Juga: Begini Sejarah Sukowati Sragen Menurut Ustaz Kondang Salim A. Fillah

“Nama Sragen itu diambil dari kata pasrah dan legen . Dalam sejarah Hari Jadi Sragen, nama Sragen juga dari dua kata pasrah dan legen dari Ki Ageng Srenggi. Nama Sragen tidak ditemukan dalam kamus Jawa dan Bausastra Jawi,” tambahnya.

Jarwanto melihat Sukowati sebenarnya merupakan peradaban tersendiri yang dimulai sejak adanya Sangiran hingga era Aji Saka, Majapahit, hingga Mataram, dan sekarang, yang semua buktinya ditemukan di wilayah Sragen.

Dia mengatakan Sukowati ada sejak masa Majapahit. Ini dibuktikan dengan adanya sejumlah peninggalan Hindu dan nama-nama daerah dengan sebutan Majapahit, yakni Kandang Majapahit di Jekawal dan Dukuh Majapahit di Sambungmacan.

Sementara itu, Prof. Hermanu Joebagio dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dalam acara yang sama menjelaskan luasnya wilayah Sukowati , bahkan sampai Madiun. Namun sekarang daerah yang tetap menggunakan nama Sukowati hanya Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya