SOLOPOS.COM - Kondisi makam Mbah Lenguk di dalam Pasar Jamu Nguter, Sukoharjo, Rabu (29/6/2022). (Solopos/R Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pasar Jamu Nguter di Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah, sejak lama menjadi pusat penjualan beragam jenis jamu dan empon-empon baik serbuk, cair, dan kemasan. Pasar jamu tersebut menjadi satu-satunya di Tanah Air yang menjadi jujugan masyarakat dari berbagai daerah.

Menariknya, ternyata ada sebuah makam di dalam Pasar Jamu Nguter. Saat Solopos.com mendatangi Pasar Jamu Nguter, Rabu (29/6/2022), kondisi pasar cukup ramai pengunjung. Mereka hilir mudik di lorong-lorong pasar. Solopos.com kemudian berjalan kaki melewati lorong kios pedagang di dalam pasar. Tepat di ujung lorong, terdapat bangunan mirip rumah lengkap dengan pintu yang terbuat dari kayu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bangunan itu berukuran sekitar 3 x 2,5 meter. Di sebelah bangunan itu digunakan para pedagang untuk menggelar lapak dagangan. Di atas daun pintu, terdapat tulisan makam Mbah Lenguk.

“Mbah Lenguk berjenis kelamin perempuan. Konon, beliau merupakan salah satu tokoh atau sesepuh masyarakat Nguter pada zaman dahulu,” kata Ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Jamu Nguter, Untung Supriyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu.

Cerita yang mengisahkan perjalanan sejarah Mbah Lenguk turun temurun dari nenek moyang. Dia mengungkapkan Mbah Lenguk meninggal saat mengolah sawah di lahan pertanian. Areal persawahan itu kini menjadi Pasar Jamu Nguter.

Baca juga: Kisah Penemuan Boneka Di Dalam Makam Bong Mojo Solo, Bikin Merinding!

“Mbah Lenguk ini perantau atau kaum boro. Namun, saya tidak tahu persis asal daerah Mbah Lenguk. Dahulu, saat istirahat di pemantang sawah seperti orang tertidur.  Bahasa Jawa-nya lenguk. Masyarakat lantas memberi nama Mbah Lenguk,” ujarnya.

Mbah Lenguk dimakamkan di sekitar sawah oleh masyarakat setempat. Saat pengerjaan proyek pembangunan pasar pada 2013, sesepuh desa melarang memindahkan makam Mbah Lenguk ke lokasi lain. Banyak pertimbangan, salah satunya agar kondisi pasar ramai pengunjung dan perekonomian warga setempat kian meningkat.

Setelah dirembuk cukup lama akhirnya kontraktor pelaksana proyek pembangunan pasar mengurungkan niat untuk memindahkan makam tersebut. “Mungkin, para sesepuh desa khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan jika makam Mbah Lenguk dipindah ke lokasi lain. Jadi selama pengerjaan proyek pembangunan pasar, makam dibiarkan saja. Tidak disentuh oleh pekerja,” papar dia.

Baca juga: Misteri Makam Keramat di Gunung Ungaran, Peziarah Wajib Hati-Hati

Mantan Lurah Pasar Jamu Nguter, Widadi Nugroho, menyebut tak sedikit masyarakat yang tirakat di makam Mbah Lenguk pada hari-hari tertentu. Mereka ziarah ke makam Mbah Lenguk yang dianggap tempat wingit atau disakralkan. Kendati demikian, para pedagang tak terganggu dengan keberadaan makam di tengah pasar. Mereka tetap beraktivitas melayani pembeli meski lapaknya berdekatan dengan makam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya