SOLOPOS.COM - Calon penumpang bus di peron Terminal Tirtonadi, Solo, Rabu (22/7/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Terminal tirtonadi Solo, tarif peron naik dari Rp500 menjadi Rp1.000/orang.

Solopos.com, SOLO–Terminal Tirtonadi menaikkan tarif jasa ruang tunggu (JRT) atau peron dari Rp500 menjadi mulai Rp1.000 mulai 2 Juli mendatang. DPRD Solo mewanti-wanti tidak ada pungutan lain di JRT selepas kenaikan retribusi. Kenaikan tarif JRT seiring revisi Perda No.9/2011 tentang Retribusi Daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Wakil Ketua Komisi III DPRD, Sugeng Riyanto, kenaikan tarif JRT harus dibarengi komitmen terminal untuk meningkatkan pelayanan. Pihaknya meminta tak ada pungutan lain bagi pengunjung terminal di ruang tunggu. “Bayar Rp1.000 itu sudah termasuk layanan toilet, ruangan ber-AC hingga kebersihan. Terminal harus memastikan tidak ada pungutan lain,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (20/5/2016).

Sugeng menilai kenaikan tarif JRT sebesar 100% masih proposional dengan layanan yang diberikan. Selain meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), dia meyakini kenaikan tarif JRT dapat menutup celah pungli. Dengan tarif JRT Rp500, ada kekhawatiran terminal tidak memberikan kembalian ketika pengunjung membayar dengan pecahan Rp1.000.

“Mau tarifnya berapa pun sebenarnya tetap ada celah pungli jika mentalitasnya buruk. Namun belakangan kami lihat terminal semakin tertib soal retribusi. Dengan kenaikan tarif harapannya potensi penyalahgunaan semakin tertutup,” tutur politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Pihaknya meminta UPTD Terminal Tirtonadi intens menyosialisasikan tarif terbaru pada masyarakat sebulan ke depan. Di sisi lain, Sugeng mendorong masyarakat membayar tarif JRT sesuai karcis yang diberikan. “Masyarakat perlu ikut mendorong transparansi.”

Ketua UPTD Terminal Tirtonadi, Eko Agus Susanto, mengatakan tarif JRT Rp500 sudah berlangsung sejak 2011. Menurut Eko, tarif Rp1.000 per pengunjung layak diterapkan karena JRT telah dilengkapi fasilitas seperti AC, keamanan, kebersihan dan toilet gratis. Pihaknya menjamin pelayanan terminal semakin prima pascakenaikan retribusi.

“Fasilitas seperti AC akan dioptimalkan, toilet juga dijamin gratis. Fasilitas penunjang layanan terminal juga akan ditambah,” ujarnya.

Eko menambahkan kenaikan retribusi JRT berdampak pada rasionalisasi PAD terminal tahun ini. PAD yang sebelumnya dipatok Rp5,35 miliar ditarget meningkat menjadi Rp5,9 miliar. “Selama ini retribusi JRT menyumbang PAD terbesar bagi terminal. Tahun lalu pendapatan dari sektor retribusi ruang tunggu mencapai Rp1,9 miliar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya